SANCAnews – Sebuah
video yang memperlihatkan seorang tenaga kesehatan (nakes) disebut pura-pura
suntik vaksin kepada sejumlah pasien, viral di media sosial.
Video nakes disebut pura-pura suntik vaksin tersebut viral
usai diunggah akun instagram @halokrw, seperti dilihat pada Selasa 13 Juli
2021.
Dilihat dari video tersebut, tampak seorang nakes mengenakan
pakaian tenaga medis berwarna merah dan masker tengah menyuntikkan vaksin ke
lengan pasien.
Awalnya, nakes itu membersihkan lengan pasien tersebut dengan
kapas. Selanjutnya, ia menusuk jarum suntik ke lengan pasien tersebut.
Namun, dalam video tampak nakes itu tak memencet jarum suntik
tersebut sehingga terlihat jelas cairan berisi vaksin itu tidak masuk ke tubuh
sang pasien.
"Salah seorang pengguna instagram di Karawang mengunggah
sebuah video dirinya ketika ia sedang di vaksin di sebuah Puskesmas di
Karawang. Seusai unggahan itu, teman nya mengomentari bahwa ada yang aneh dari
proses penyuntikan tersebut, yaitu jarum ditusukkan namun langsung dicabut lagi
tanpa ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada
umumnya.
Pengunggah video yang baru menyadari hal itu kemudian
mengunggah kembali videonya dan akhirnya menjadi ramai. Atas ramainya video
itu, si pengunggah kemudian dipanggil oleh pihak puskesmas. Tidak lama
kemudian, ia mengunggah permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas
materai.
Pihak keluarga yang mengetahui hal itu merasa aneh dan
menduga ada percobaan intimidasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas kepada
anaknya. Sebab, setelah dari Puskesmas, anaknya yang langsung berangkat ke
tempat kerja mengaku lemas dan minta dijemput oleh anggota keluarganya. Ketika
dijemput, ia langsung lemas berada dipelukan keluarganya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang ketika dimintai keterangan
oleh @halokrw menyebut pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap video
yang beredar tersebut. "Tim Dinkes sedang investigasi kasus ini,"
kata dr. Dede Ratna Ningrum, Kepala Seksi Promosi Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang. "Nanti ya kan belum ada hasil investigasi dinkes,"
imbuhnya."