SANCAnews – Sejumlah aktivis antikorupsi yang melakukan aksi
laser ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilaporkan ke
aparat kepolisian. Aksi laser tersebut menarik perhatian publik, lantaran
menuliskan sejumlah kritik terhadap KPK.
Kritik-kritik tersebut antara lain berupa tulisan ‘Berani
Jujur Pecat’ hingga ‘Rakyat Sudah Mual’. Hal ini menyusul dari 75 pegawai KPK
yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) syarat alih status pegawai
menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pelakasana tugas (Plt) juru bicara KPK, Ali Fikri
menyampaikan, peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK pada 28 Juni 2021
sekitar pukul 19.05 WIB oleh pihak eksternal. KPK membenarkan melaporkan hal
tersebut ke aparat kepolisian.
“KPK melaui Biro Umum telah melakukan koordinasi dan pelaporan kepada Polres Jakarta Selatan,” kata Ali dikonfirmasi, Senin (19/7).
Ali menjelaskan, pelaporan tersebut karena menilai telah ada
potensi kesengajaan melakukan gangguan ketertiban dan kenyamanan operasional
perkantoran KPK sebagai objek vital nasional yang dilakukan oleh pihak
eksternal dimaksud.
Padahal petugas keamanan KPK dan pengamanan obyek vital
Polres Jakarta Selatan yang berjaga pada saat itu, telah melakukan pelarangan
dan mengingatkan kepada pihak-pihak eksternal tersebut.
“Mengingat kegiatannya dilakukan di luar waktu yang
ditentukan dan tidak ada ijin dari aparat yang berwenang. Namun pihak-pihak
tersebut tetap melakukannya dengan berpindah-pindah lokasi,” ucap Ali.
Oleh karena itu, KPK yang merasa kinerjanya terganggu menyerahkan
sepenuhnya kepada pihak Polres Jakarta selatan untuk menindaklanjutinya.
“Kami berharap kepada semua pihak untuk senantiasa tertib dan
menjaga kenyamanan lingkungan,” tegas Ali.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi penolakan
terhadap pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi dilakukan sekitar
pukul 18.30 WIB dengan menyoroti Gedung Merah Putih KPK dengan laser projector
bertuliskan ‘Berani Jujur Pecat’, ada juga tulisan lain seperti ‘Mosi Tidak
Percaya’, ‘Save KPK’ dan beberapa tulisan lain.
Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Asep Komaruddin
menyampaikan, aksi tersebut digelar sebagai bentuk dukungan terhadap kinerja
KPK. Dia menilai, KPK yang kini dipimpin Firli Bahuri sangat dilemahkan.