SANCAnews – Belum ada progres memuaskan dari kinerja
pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal
tahun 2020.
Sebaliknya, kondisi bangsa Indonesia kini kian babak belur.
Kasus penyebaran Covid-19 terus meningkat dan kondisi perekonomian masyarakat
juga terpuruk.
Ekonom senior Rizla Ramli berpandangan, saat ini kondisi
bangsa Indonesia hampir terjungkal dengan hantaman pandemi Covid-19. Hal
tersebut terjadi karena sejak awal pemerintah tidak serius mengatasi pandemi.
"Kalau kita lihat apa yang dilakukan pemerintah selama
satu setengah tahun belakangan (pemerintah tidak serius)," kata Rizal
Ramli dalam diskusi daring Secangkir Kopi bertema 'Rakyat Merintih, Pemerintah
Kibarkan Bendera Putih', Selasa malam (13/7).
Dilihat pada tiga bulan pertama pandemi di Indonesia,
pemerintah tidak bergegas mengatasi pandemi, melainkan lebih menyibukkan dengan
argumen bantahan.
"Januari sampai Maret (2020) terjadi bantah-bantahan.
(dikatakan) Covid enggak ada, Indonesia tidak mungkin (terjangkit Covid-19).
Ada lelucon tentang Covid, makan nasi kucing bisa sembuh," sambung RR.
Tidak ada keseriusan yang ditunjukkan pemerintah saat negara
lain dihantam wabah Covid-19. Bahkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
bukan mencegah penyebaran Covid-19, melainkan dengn membayar pendengung agar
masyarakat tak percaya dengan wabah dari Wuhan, China tersebut.
"Jadi selam tiga bulan, pemerintah menganggap Covid-19 lelucon, menyewa buzzer puluhan miliar rupiah untuk menyesatkan rakyat bahwa Covid tidak ada dan tidak penting," tandasnya. (rmol)