SANCAnews – Pergantian istilah Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menjadi PPKM Level 1-4 bukanlah solusi yang
diharapkan masyarakat dari pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona
baru (Covid-19).
Ekonom senior Rizal Ramli, justru mengaku tidak habis pikir
mengapa Presiden Joko Widodo lebih memilih mengganti istilah daripada melakukan
langkah konkret.
"Di mana sih, di seluruh dunia menyelesaikan masalah
dengan mengganti istilah, ini kan sudah ganti berapa kali dan semua bikin
bingung," ujar Rizal dalam tayangan video di channel YouTube Sahabat Rizal
Ramli, Kamis (22/7).
Selain soal perubahan istilah, kata Rizal, cukup
membingungkan juga ketika Presiden Jokowi mengumumkan memperpanjang PPKM hanya
lima hari saja.
Padahal, sudah sering kali pemerintah mengatakan bahwa masa
inkubasi virus Covid-19 adalah 10 hingga 14 hari.
"Saya juga bingung, siklus setiap dua minggu 10-14 hari,
kok diperpanjangnya cuma lima hari doang, jadi nunjukin pemerintahnya ini dalam
menyelesaikan masalah tidak menggunakan science atau pengetahuan,"
jelasnya.
Dia menduga Presiden Jokowi lebih banyak mendengar masukan
dari orang-orang dekatnya yang membawa kepentingannya masing-masing.
"Memakai pendekatan menurut siapa, menurut yang
ketakutan Jokowi jatuh (bilang) 'Pak, jangan diperpanjang ini bahaya
PPKM," cetusnya.
"Sementara yang lain yang kepengen ya diperpanjang 14
hari, akhirnya keputusannya di tengah 5 lima hari karena tidak menjawab masalah
yang sesungguhnya dan nunjukin presiden lemah sekali, terombang ambing antara
penasihat amatiran, akhirnya solusinya lebih banyak ke politik," pungkasnya.
Sejak pandemi Covid-19 masuk pada Maret 2020 pemerintahan
Joko Widodo menerapkan beberapa kebijakan. Mulai PSBB, PPKM Mikro, PPKM Darurat
dan PPKM level1-4. (rmol)