SANCAnews – Ekonom senior, Rizal Ramli merasa geram dengan cuitan-cuitan buzzer di Twitter yang menyebutnya dipecat Jokowi karena kinerja yang buruk. Seperti diketahui, Rizal Ramli pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya.
Ia menyebut
para buzzer tidak pandai dalam membaca kinerja seorang pejabat. Ia kemudian
menjelaskan bahwa selain kinerja, ada faktor lain yang membuat seorang pejabat
diberhentikan atau diganti.
Adapun tiga
faktor yang dimaksud adalah:
1. Pejabat
itu melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
2. Dalam
posisi itu, sudah waktunya melakukan reorganisasi.
3. Pejabat
tersebut tak ingin dikendalikan atau diatur.
Rizal sendiri mengaku dipecat karena tidak mau dikendalikan dan selalu melawan korupsi. Salah satu yang dia sebutkan adalah karena dia melawan para pelaku korupsi reklamasi.
"BuzzeRP2 oon sangat doyan beri label pecatan, Krn tidak cerdas baca kinerja. Pejabat dipecat krn 3 sebab: KKN, reorganisasi, dan 'tidak bisa dikendalikan'. RR dipecat krn tidak bisa dikendalikan krn selalu lawan korupsi & kolusi dan ganggu cukong reklamasi. Gitu aja ribet," kata Rizal dalam akun twitternya @RamliRizal, Senin (26/7/2021).
Rizal Ramli
menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia
pada 12 Agustus 2015 silam. Ia menggantikan Indroyono Soesilo.
Namun jabatan itu tak sampai satu tahun. Pada 27 Juli 2016, ia digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan. (indozone)