SANCAnews – Tangis warga pecah usai tawuran yang terjadi di
Lingkungan 1-13, Kelurahan Belawan Bahari, Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu
(21/7/2021) pagi. Tawuran bak perang ini tidak hanya merusak kios dan rumah
warga, namun ada satu gereja di lokasi kejadian yang tak luput dilempari bom
molotov.
Pantauan iNews, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Muhamad R
Dayan bersama jajaran dan anggota TNI mendatangi lokasi TKP tawuran. Rombongan
sekaligus mengecek bangunan gereja yang nyaris terbakar.
Pada bagian pintu depan yang terbuat dari kayu tampak gosong
yang menandakan bekas api nyaris membakar tempat ibadah tersebut. Sejumlah
warga terlihat menangis saat menceritakan peristiwa yang baru mereka alami
kepada aparat.
"Apinya langsung kami kami siram. Gas air matanya masuk
sampai di sini," ujar seorang perempuan di halaman gereja.
Selanjutnya, Kapolres dan rombongan meninjau lokasi lainnya
yang terdampak tawuran warga tersebut. Petugas TNI-Polri juga menyisir dan
mengamankan tiga pemuda diduga terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
"Saat ini kami mengimbau kepada warga agar menahan
emosi. Kami juga sudah menurunkan pasukan untuk sama-sama menghalau warga dari
dua kelompok," ujar Dayan, Rabu (21/7/2021) pagi.
Menurutnya, situasi terkini di lokasi tawuran sudah aman dan
terkendali. Petugas gabungan dari TNI-Polri dengan peralatan lengkap juga telah
menyisir lokasi tawuran.
"Sore ini kami akan panggil kecamatan, lurah dan kepala
lingkungan beserta tokoh masyarakat, pemuda untuk mencari solusi mengakhiri
tawuran ini," katanya.
Kesedihan warga bukan tak beralasan. Di saat mereka harus
berjibaku di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,
kini bebannya semakin berat karena barang-barang berharga dan tempat usahanya
hancur dalam tawuran tersebut.
Seperti disampaikan Rosmita, pemilik kios bakso yang menjadi
korban penjarahan. Kios sekaligus tempat tinggalnya dirusak sekelompok orang
saat tawuran. Mereka juga mengambil sejumlah harga bendanya.