SANCAnews – Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Jalan
Karya Setia Kecamatan Medan Barat, Jumat (23/7/2021). Seorang mahasiswa bernama
Erwin Perdana Nasution (21), meninggal dunia setelah menjalani perawatan di
rumah sakit.
Ibu korban Dewi (42) mengatakan, anaknya sebelum meninggal
dunia bersama empat orang kerabatnya, pergi untuk vaksin Covid-19 di kawasan
Belawan, pada Senin (5/7/2021).
"Malamnya siap vaksin Covid-19 demam," kata ibu
korban.
Selang beberapa hari kemudian, kata Dewi, kondisi korban semakin memburuk, yakni demam disertai batuk, "Gak langsung dibawa ke rumah sakit, opanya dokter, opanya yang nangani," ujar Dewi.
Kondisi Erwin sempat membaik, namun kembali memburuk lagi,
dadanya sesak bahkan indra penciuman dan perasa sudah tidak terasa. Pada Sabtu
(10/7/2021), pihak keluarga melarikan korban ke salah satu rumah sakit untuk
menjalani perawatan.
"Pergi kami swab, PCR, ronsen paru-paru hasilnya positif
(Covid-19). Di hari kelima hingga hari ke delapan sudah menggunakan
ventilator," katanya.
Dewi mengaku, kondisi Erwin semakin mengkhawatirkan, pada
Rabu (21/7/2021). Ia lalu menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit sekitar
pukul 18.35 WIB.
"Kondisi saturasinya terus menurun yang mengakibatkan
dirinya sesak, waktu saya datang kondisi anak saya jantungnya sudah
dipompa," katanya.
"Setahu saya, sewaktu divaksin Covid-19 anak saya gak
ada sakit, sehat walafiat," ujar Dewi.
Kondisi hampir sama juga dialami paman korban yang setelah divaksin mengalami demam. Kekinian ia menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Haji, "Kondisinya hampir sama, sesak juga," ungkapnya.
Pihak keluarga berharap pemerintah bisa memberikan perhatian atas kematian korban, "Kami berharap tidak ada keluarga lain yang menjadi korban," ujarnya sembari menangis.
Sementara, Rajudin Sagala anggota DPRD Medan menjelaskan atas
kejadian ini menambahkan akan memanggil pihak terkait termasuk Dinas Kesehatan
Medan.
"Kita akan minta klarifikasi dari Dinas Kesehatan,
vaksin apa yang mereka diberikan di Belawan, kapan itu divaksin, apakah ada
korban lain, nanti kami tanya petugas vaksin," tukasnnya. (suara)