SANCAnews –
Melawatnya Menteri Perdagangan M. Lutfi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia
dua menteri ke Amerika Serikat mengindikasikan anak buah Presiden Joko Widodo
tidak memiliki sense of crisis.
Pengamat
politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan, perilaku dua menteri
Jokowi itu menciderai rasa keadilan.
Sebab, saat
ini Indonesia tengah menghadapi gelombang pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Itu
‘mencederai’ rasa keadilan publik,
betapa tidak, di masa ketika umumnya rakyat Indonesia berjibaku melawan pandemi
C-19, ada menteri kabinet yang ‘plesiran’ ke AS," demikian kata Andi
kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/7).
Menurut
Andi, Presiden Joko Widodo sudah sepatutnya menjelaskan ke publik soal
aktivitas plesiran ke luar negeri. Mengingat saat ini seluruh rakyat sedang dibatasi
kegiatannya.
"Sejatinya
menteri-menteri tetap berada di Indonesia dan membuat kaukus yang merumus dan
mengimplementasikan berbagai kebijakan penanganan pandemi covid dan recovery
sosial pos pandemi dan bukannya plesiran," pungkas Andi.
Beredar foto
dua pembantu Presiden Joko Widodo, yaitu Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
dan Menteri Perdagangan, M. Lutfi tanpa menggunakan masker saat kunjungan ke
New York, Amerika Serikat, Rabu (14/7).
Dalam foto
juga video pendek yang viral di kalangan terbatas, Bahlil dan Lutfi tampak
ditemani oleh Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H. Maming, dan mantan anggota DPR
Demokrat, Michael Wattimena.
Mereka
berempat tampak sumringah sambil berjalan tanpa menggunakan masker. []