SANCAnews – Barisan Ksatria Nusantara (BKN) resmi melaporkan
KH Muhammad Najih Maimoen alias Gus Najih Maimoen, putra ulama kharismatik, KH
Maimun Zubair atau Mbah Moen (alm) ke polisi.
Ulama KH Najih Maimoen dipolisikan karena diduga menyebarkan
berita hoax soal vaksin Covid-19.
Laporan terhadap Gus Najih Maimoen diterima dengan nomor:
STPA/451/VII/2021/Reskrimsus Polda Jateng pada Jumat, 16 Juli 2021.
“Alhamdulilah Gus Najih Maimun akhirnya resmi dilaporkan BKN
(Barisan Ksatria Nusantara) dugaan menyebarkan berita bohong yang memecah belah
dengan menyebut Pemerintah RI mendukung pembantaian massal lewat vaksin covid,
sekaligus tuduhan membabi buta lainnya terhadap PBNU,” kata pengacara Muannas
Aladaid, dikutip dari akun twitter pribadinya, @muannas_alaidid, dikutip dari
pojoksatu, Sabtu (17/7).
Founder of Indonesian Cyber ini menyarankan agar aparat
menangkap Gus Najih Maimoen.
“Beliau harus dipanggil kalo perlu tangkap aja, sikapnya
belakangan ini sangat jauh dari ulama panutan NU Mbah Maimun & kiai NU
lainnya, saya pribadi mendukung proses hukum terhadapnya,” tandas Muannas.
Laporan terhadap Gus Najih Maimun mendapat reaksi beragam
dari warganet. Ada yang setuju, tapi tak sedikit pula yang menentang.
“Wuih dikit-dikit polisi, dikit-dikit tangkap. Dulu pimpinan
Gontor Kiai Hasan Sahal dilaporkan. Sekarang pengasuh Al Anwar Gus Najih
dilaporkan,” cetus @sambudi_99.
“Semua yang berbeda kok dimusuhi, jangan-jangan nanti kalo
tiba-tiba revolusi dimulainya dari ponpes, bukan lagi dari kampus nih?,”
sambungnya.
Komentar @sambudi_99 ditanggapi oleh Muannas Aladaid. Ia
menyebut ulama juga bisa salah.
“Berbeda mata lu, fitnah & nyebar hoak itu melanggar
hukum, coba liat videonya, ulama juga bisa salah kalo dibisikin hal sesat ke
kupingnya, mau setinggi apapun ilmunya kalo gak punya akhlak & adab proses
hukum harus sama terhadap semua warganegara, apalagi ini bkn bohong kesekiankalinya,”
tandas Muannas.
Vaksin Boong-boongan
Sebelumnya, putra KH Maimun Zubair atau Mbah Moen (alm), KH
Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih Maimun mengomentari program vaksinasi
yang dilakukan pemerintah.
Gus Najih menilai bahwa program vaksin adalah upaya Cina
untuk menguasai Indonesia.
Menurutnya, Cina punya cara menguasai Indonesia dengan cara
memberikan vaksin, bukan dengan cara berperang.
“Jelas itu vaksinnya boong-boongan tuh. Yah, mungkin bukan
vaksin itu tapi kitanya yang disuruh korban,” ujar Gus Najih lewat sebuah video
yang diunggah oleh akun @WagimanDeep212_ dikutip pada Rabu (14/7).
“Tadi udah ada video Indonesia mendukung pembantaian massal
ini berarti Indonesia dijajah China, memang China kepengen menguasai Indonesia
menggantikan orang pribumi diganti dengan mereka, mau dibantai kita, tapi tidak
lewat perang tapi lewat vaksin,” sambungnya.
Dia menjelaskan bahwa beberapa tahun ke depan ada peristiwa
kematian massal karena vaksin.
Di situlah, Cina akan pura-pura membantu Indonesia hingga
akhirnya menguasai Indonesia seutuhnya.
“Ini ada tulisan lagi ini; Saya tidak bisa membayangkan bila
masyarakat Indonesia banyak yang telah divaksin, setelah tahun depan atau dua
sampai tiga tahun lagi bakal ada peristiwa kematian massal di Indonesia,”
katanya membaca sebuah tulisan.
“Sudah jelas sekali, kita harus waspada. Sudah diprediksi
dari Sri Bintang Pamungkas bahwa Cina mau menguasai Indonesia. Waspadalah,
kalau bisa kita kompak. Mayoritas melawan,” tandas Gus Najih Maimoen.
(pojoksatu)