SANCAnews – Komunikolog politik Tamil Selvan menilai ada
pihak yang ingin menjerumuskan Presiden di balik rencana perpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Pasalnya, Tamil melihat, selama ini tidak ada skema dan
prediksi yang jelas dari pemerintah untuk menghalau laju penularan Covid-19.
PPKM Darurat, justru berpotensi menimbulkan kericuhan sosial dan politik.
"Pemerintah akan melakukan kesalahan fatal dengan
melanjutkan PPKM Darurat, karena jika pergerakan ekonomi di arus bawah
terhenti, masyarakat akan khilaf dan ini sangat tidak baik. Belum lagi arogansi
para petugas dilapangan yang mencoreng wajah pemerintah," kata Tamil
kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/7).
Ketua Umum Forum Politik Indonesia (FPI) ini menduga kuat,
ada pejabat pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang ingin terus
menari di tengah pandemi Covid-19. Dugaan ini bisa kemungkinan benar jika
melihat struktur pemerintah daerah tidak optimal dalam bergerak dalam melakukan
upaya percepatan vaksinasi.
"Diseluruh Indonesia itu ada Kelurahan dan Kepala Desa,
jika vaksin di gerakan melalui perangkat mereka maka dalam hitungan hari urusan
vaksin akan selesai. Nah, dengan banyaknya alasan yang diutarakan pihak
pemerintah, saya justru melihat ada oknum dipusat dan daerah yang ingin terus
menari dikondisi Covid ini, dan ingin menjerusmuskan Pak Presiden. Ini bahaya
yang perlu diantisipasi," bebernya.
Bagi Tamil, alasan terbatasnya vaksinator atau tenaga
kesehatan dalam proses vaksinasi tidak bisa dijadikan dasar. Sebab, sumber daya
yang dimiliki mahasiswa akademi keperawatan, kebidanan dan kedokteran yang ada
jumlahnya melimpah.
"Jika kita ingin mencari solusi kita akan
mengesampingkan alasan, ini justru alasan demi alasan yang dikedepankan. Kalau
problemnya nakes, kita bisa organisir seluruh Akper, Akbid dan mahasiswa
kedokteran di Indonesia. Jadi tidak ada alasan," demikian Tamil.
Pria yang akrab disapa kang Tamil ini menyarankan PPKM segera
dihentikan dan pemerintah fokus pada percepatan vaksin, karena hanya melalui
metode vaksin terbukti meminimalisir dampak virus corona atau covid-19.