SANCAnews – Seruan aksi nasional Joko Widodo End Game yang
rencananya dilaksanakan Sabtu besok (24/7) direspons oleh elemen relawan Jokowi
Mania (Joman).
Ketua Jokoman Immanuel Ebenezer mengatakan bahwa ajakan Aksi
24 Juli adalah kampanye murahan yang dilakukan elite provokator.
Kata Ketua Ikatan Aktivis 98 itu, rencana aksi turun ke jalan
itu ditunggangi elite politik tukang peras, fasis dan selalu memanfaatkan wabah
pandemi.
"Kelompoknya kita yakini kelompok yang sama yang
memanfaatkan wabah pandemi untuk berkuasa kembali," kata Noel, Jumat malam
(23/7).
Analisa pria yang karib disapa Noel ini, sebaran meme ini
jelas dibuat oleh orang yang melek dengan propaganda dan provokasi.
Ia mensinyalir, target gerakan ingin mempengaruhi masyarakat
agar mau turun ke jalan. Padahal, di tengah situasi pandemi virus corona baru
(Covid-19) aksi turun jalan jelas akan berdampak besar pada peningkatan kasus
virus asal Kota Wuhan, China itu.
"Dalang aksi ini tak punya empati pada penderitaan
rakyat dan yang kita kahwatirkan adalah perlawanan balik 86 juta pendukung
Jokowi yang tidak rela pemimpinnya di ganggu oleh para elite yang suka
memeras," kata Noel.
Dalam poster yang tersebar, para pengemudi ojek online
beserta masyarakat diharapkan turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM.
Massa akan melakukan long march dari Glodok menuju Istana
Negara.
"Mengundang seluruh elemen masyarakat! Untuk turun ke
jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya,"
bunyi meme itu.
Noel sendiri mengaku sudah berkomunikasi dengan komunitas
driver online. Tidak ada satu pun dari mereka yang berencana turun ke jalan.
"Makanya saya sebut penyebar meme 24 Juli adalah kelompok monster yang lucu. Dan,
jelas ini punya dalang. Mereka ini
selalu berencana mengorbankan rakyat untuk syahwat kekuasaanya," demikian
kata Noel. (rmol)