SANCAnews – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta
pemerintah mengevaluasi secara serius efektifitas vaksin Sinovac dalam program
vaksinasi Covid-19. Pemerintah jangan ragu untuk mengganti vaksin Sinovac
dengan merek lain bila terbukti tidak efektif.
"Pemerintah harus jujur melakukan evaluasi ini. Semua
harus diungkap apa adanya. Jangan sampai uang yang ratusan triliun untuk
vaksinasi tidak berdampak terhadap upaya penanggulangan Covid-19 di tanah
air," tegas Mulyanto dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).
Pemerintah China sebelumnya memborong vaksin Pfizer buatan
Amerika untuk keperluan vaksinasi rakyatnya. Kebijakan ini menimbulkan
pertanyaan, apakah Pemerintah China sendiri meragukan kemampuan vaksin produksi
dalam negeri mereka?
Beberapa negara yang semula menggunakan Sinovac juga
menyatakan beralih ke merek lain. Setidaknya Malaysia dan Thailand akan
menghentikan penggunaan Sinovac bila persediaan habis, selanjutnya akan
menggunakan vaksin merek lain untuk kelanjutan program vaksinasi di negara
mereka.
"Kita harus evaluasi vaksin Sinovac ini secara serius,
karena faktanya efikasi vaksin ini menurut WHO hanya 51% dan hasil Uji BPOM
hanya 65%. Kan masih ada jenis vaksin yang lebih tinggi efektivitasnya. Jadi
wajar kalau kita minta Pemerintah mengganti vaksin Sinovac ini dengan jenis
vaksin yang efikasinya lebih tinggi," kata Mulyanto.
Mulyanto mendorong pemerintah mempercepat produksi vaksin
Merah Putih yang tengah dikembangkan oleh LBM Eijkman.
Untuk itu, pemerintah perlu mengalokasikan sumberdaya dan
sumber dana yang cukup untuk percepatan riset dan produksi vaksin dalam negeri
ini.
Selain itu Pemerintah perlu memperbanyak titik vaksinasi
secara massif. Bila perlu fungsikan puskesmas, posyandu, kelurahan dan kantor
RW. Sehingga makin mudah dan banyak masyarakat yang terlayani.
"Negara jangan kalah dengan kepentingan mafia impor
vaksin. Negara harus berani bersikap dalam kondisi krisis ini. Yang kita
pertaruhkan bukan semata soal anggaran yang besar tapi nasib rakyat
Indonesia," tandas Mulyanto. (lawjustice)