SANCAnews – Angka kematian akibat terjangkit virus corona
baru (Covid-) di Indonesia totalnya
menyentuh 90.552 orang.
Data satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, dalam sehari
ada tambahan orang yang meninggal sebanyak 1.893 orang.
Merespons fakta itu, Aktivis Haris Rusly Moti mengatakan,
data kematian yang tinggi itu mengindikasikan organ pemerintahan di bawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo tak berdaya.
Menurut Haris, Joko Widodo telah dihantam oleh virus oligarki
sehingga tak berdaya saat hajat hidup rakyat dimangsa oleh para pemilik modal.
"Angka ini menandai tak berdayanya organ tubuh
pemerintahan Jokowi yang dihantam virus oligarki pemangsa hajat hidup orang
banyak," demikian cuitan Haris Rusli Moti, Kamis Malam (29/7).
Aktivis Petisi'28 itu mendesak Presiden menyampaikan secara
terbuka pertanggungjawaban karena telah gagal mengendalikan pandemi Covid-19.
Mengingat konstitusi negara Indonesia telah memberikan mandat
kepada pemimpin negara untuk senantiasa melindungi seluruh rakyatnya.
"Seluruh rakyat harus mendesak Presiden Jokowi
menyampaikan pidato pertanggungjawaban di hadapan rakyat karena gagal
"melindungi segenap tumpah darah Indonesia" yang diamanatkan
Pembukaan UUD 1945," demikian cuitan penutup Haris yang kecewa pada
pemerintah yang gagal tangani Covid-19.
Hingga Kamis (29/7) total tambahan kasus dalam sehari
bertambah 43.479. Totalnya sejak awal pandemi sudah menyentuh 3.331.206 kasus.
Sedangkan kasus aktif per hari ini masih di angka 554.484 pasien. (rmol)