SANCAnews –
Indonesia dikabarkan tidak mendapatkan kuota haji tahun 2021 lantaran masalah
vaksin. Informasi ini langsung ditanggapi Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud
Mattalitti.
Senator asal
Jawa Timur ini meminta pemerintah memberikan penjelasan mengenai hal tersebut
ke masyarakat.
"Pemerintah
melalui Kementerian Agama perlu menjelaskan kepada masyarakat secara resmi
mengenai kenyataan Indonesia tidak mendapatkan kuota haji tahun ini. Termasuk
menjelaskan alasannya, apakah benar karena vaksin yang tidak terdapat dalam
daftar list sertifikasi WHO," tutur LaNyalla, Selasa (1/6).
Untuk
diketahui, vaksin Sinovac yang telah dibeli pemerintah belum terdaftar dalam
list sertifikasi WHO hingga kini. Padahal jemaah haji asal Indonesia yang
terdaftar divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac ini.
Namun,
LaNyalla meminta pemerintah memastikan terlebih dahulu apa yang menjadi kendala
sebenarnya sehingga Indonesia tidak diberikan kuota haji.
"Sejauh
ini baru sebatas vaksin yang kita ketahui. Oleh karena itu, pemerintah harus
dipastikan dahulu apa yang sebenarnya menjadi kendala. Sehingga tidak terjadi
simpang siur di masyarakat," ujarnya.
LaNyalla
mengatakan, pemerintah harus menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi,
"Ke depan, pemerintah perlu membuat skala prioritas untuk program
vaksinasi, keakuratan informasi vaksin apa yang direkomendasikan untuk jemaah
haji sangat penting agar tidak merugikan masyarakat kita," tuturnya.
Kementerian
Agama dan Kementerian Kesehatan dikabarkan sedang berupaya mendapatkan vaksin
Covid-19 Johnson & Johnson, sebagai syarat jemaah Indonesia bisa berangkat
Haji ke Arab Saudi.
Vaksin
Covid-19 Johnson & Johnson merupakan satu di antara empat jenis vaksin yang
menjadi syarat jemaah Haji ke Arab Saudi. (rmol)