SANCAnews – Tanggal 1 Juni 2021 seluruh rakyat Indonesia
memperingati hari lahirnya Pancasila, pada hari inilah Pancasila dirumuskan
oleh para pendiri bangsa yang merupakan gabungan tokoh nasionalis dan ulama
oleh karenanya Pancasila kemudian tidak terlepas dari agama sehingga pada sila
pertama tercantum Ketuhanan Yang Maha Esa dilanjutkan dengan sila-sila
berikutnya yang penuh dengan nilai-nilai agama.
Seiring dengan perkembangan zaman, terutama dengan terbukanya
era digitalisasi dan mudahnya arus informasi, sehingga tidak ada lagi sekat
antara satu daerah dengan daerah lainya, bahkan tidak lagi ada batas antara
satu negara dengan negara lainya.
Kemajuan tekhnologi komunikasi tersebut banyak memberikan
manfaat yang positif, bahkan para pencari ilmu dapat berselancar menggunakan
tekhnologi internet untuk dapat menambah pengetahuan. Namun demikian, tidak
sedikit pula orang maupun kelompok yang memanfaatkan tekhnologi informasi untuk
menyebarkan paham transnasional radikal untuk mengikis nilai-nilai Pancasila
yang telah tertanam di masyarakat.
Kemajuan teknologi komunikasi, termasuk dengan munculnya
konektivitas 5G, ternyata ikut memunculkan tantangan baru. Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menyebutkan, kemudahan komunikasi melalui konektivitas 5G bisa saja
dimanfaatkan untuk menyebarkan ideologi transnasional radikal.
“Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi
antardunia juga semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh
ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia ke
seluruh kalangan dan keseluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu,” kata
Jokowi dalam sambutan peringatan Hari Lahir Pancasila, seperti dikutip dari
laman republika.co.id Selasa (1/6).
Penyebaran paham radikal yang semakin cepat ini, menurut
Jokowi, perlu diimbangi dengan penanaman nilai-nilai Pancasila yang juga perlu
digencarkan. Caranya pun juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
komunikasi. Ideologi Pancasila, menurutnya, perlu terus dipupuk kepada generasi
muda untuk menggerus penyebaran ideologi transnasional radikal.
Presiden menyadari, kendati Pancasila sendiri sudah menyatu
dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebagai sebuah ideologi, namun globalisasi
menambah tantangan bagi masyarakat Indonesia dalam meresapi nilai Pancasila.
“Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan
kompetisi, termasuk rivalitas antarideologi. Ideologi transnasional cenderung
semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai
cara dan berbagai strategi,” ujar Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi lantas mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh
agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda
Indonesia, dan seluruh rakyat indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif
memperkokoh nilai pancasila dalam mewujudkan Indonesia yang maju.
“Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila, selamat
membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”
ujar Jokowi. []