SANCAnews – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli
Bahuri menyebut, pihaknya akan menggandeng Kementerian Pertahanan untuk
memberikan program bela negara bagi 24 penyidik KPK. Sebanyak 24 orang itu
adalah bagian dari total 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan
(TWK) dalam alih status menjadi ASN.
Firli menjelaskan, program bela negara itu ialah upaya untuk
memberikan kesempatan bagi 24 pegawai yang dianggap masih bisa dibina. Meski
mereka tidak lolos TWK.
"24 (orang) bagaimana? Kami sudah bekerja, dan sesuai
rapat 24 Mei 2021 di BKN (Badan Kepegawaian Negara) kita bahas, bagaimana
solusi terbaik bagi mereka. Yang diberikan kesempatan akan ikuti bela
negara," katanya saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, dilansir
merdeka.com, Selasa (1/6).
Menurutnya, untuk menyelesaikan persoalan ini KPK harus
menggandeng pihak lain. Pegawai yang tak lulus TWK itu akan diberi semacam
pendidikan dan latihan.
"Itu harus bekerja sama dengan pihak lain. Tak ada kita
bisa menyelesaikan persoalan sendiri. Diklat nanti kita bekerja sama,"
ucapnya.
Firli mengatakan, pihaknya sudah membahas hal ini dengan
Kementerian Pertahanan. 24 orang yang tak lulus TWK itu akan ditanyakan
kesediaan ikut bela negara atau tidak.
"Tetapi secara informal kita sudah bahas dengan
Kemenhan. Nanti 24 (orang) kita ajak bicara. Bersedia ikuti atau tidak? Yang
jelas kita disini satu kesatuan untuk cari solusi terbaik," pungkasnya. []