SANCAnews – Pemerintah diminta berpikir matang dan bijak
dalam menerapkan kebijakan pengendalian Covid-19.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar
mencontohkan, kebijakan menutup makam untuk ziarah dengan pembukaan tempat
wisata. Sebab belum lama ini, pembukaan tempat wisata justru menimbulkan
kerumunan, salah satunya di pantai Ancol, Jakarta.
"Bagaimana orang mandi di pantai bisa menerapkan
protokol kesehatan? Pakai masker juga tidak mungkin. Mau jaga jarak juga
bagaimana caranya? Lihat saja berbagai gambar kerumunan yang terjadi di Ancol
pada Jumat kemarin," ujar Gus Ami, sapaan Muhaimin Iskandar dalam
keterangan tertulisnya, Minggu (16/5).
Ketua Tim Pengawasan Penanganan Bencana Covid-19 DPR ini
meminta agar Pemprov DKI tidak membuat standar ganda dalam sebuah kebijakan. Di
satu sisi ziarah kubur yang menjadi ritual umat muslim saat lebaran dilarang
dengan alasan mencegah penularan Covid-19 karena terjadi kerumunan massa, namun
disisi lain wisata Ancol dibuka.
"Kalau hari ini akhirnya ditutup, ya saya rasa terlambat
dan jangan penutupan sementara untuk hari ini saja. Keselamatan rakyat harus
diprioritaskan. Jangan membuat kebijakan yang justru mengorbankan rakyat,"
jelasnya.
"Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi pula di Indonesia akibat sebuah kebijakan yang tidak tepat,” tandasnya. (rmol)