SANCAnews – Sebanyak 157 warga negara (WN) China yang masuk
ke Indonesia di tengah pelarangan mudik Lebaran adalah untuk menjadi pekerja
dalam proyek strategis nasional, bukan tujuan wisata.
Menyikapi hal tersebut, pengamat transportasi Djoko
Setijowarno menyampaikan bahwa pemerintah tidak peka dengan masyarakat
Indonesia yang saat ini dilarang untuk mudik, tapi malah mendatangi ratusan WN
China.
"Menunjukkan pejabat Indonesia tidak peka dengan kondisi
masyarakat sekarang," ucap Djoko kepada wartawan, Senin (10/5).
Dia menambahkan pemerintah telah melarang masyarakat untuk
tidak mudik Lebaran, guna mencegah tertularnya Covid-19 lantaran hingga saat
ini penanganan pandemi belum juga menunjukkan titik terang.
"Hendaknya masuknya WNA darimanapun dengan alasan apapun
sebaiknya ditunda hingga setelah tanggal 17 Mei baru diijinkan masuk ke
Indonesia," ujarnya.
"Apapun kepentingannya dan menunda hingga tgl 17 Mei itu
tidaklah lama. Namun akan memberikan kesan pemerintah benar-benar serius akan
menangani Covid-19," ucap Djoko menambahkan.
Jelas dia, masuknya WN China ke Indonesia merupakan adanya
kelemahan diplomasi Indonesia.
"Kedatangan WNA ini selalu dikaitkan dengan bagian dari
perjanjian investasi asing. Kalau tidak dipenuhi, ketakutan investasi asing
lari. Lantas kemana peran diplomasi? Mestinya dengan diplomasi dapat menengahi
masalah ini," tutup Djoko.