SANCAnews – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menjadi
sorotan publik usai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyebut
DKI Jakarta mendapat nilai E penanganan pandemi.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi
mengaku paham bahwa menteri dan wamen merupakan jabatan politik yang diberikan
penguasa kepada seseorang.
Namun begitu, sambung Adhie, pemberian yang didapat bukan
lantas membuat menteri dan wamen turut cawe-cawe di perpolitikan dalam negeri.
Seperti misalnya menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini
namanya melambung dan berpotensi mengalahkan dominasi nama-nama lama di Pilpres
2024.
“Menteri dan wakil menteri itu memang jabatan politik.
Maksudnya ngatur policy secara (arah) politik pemenang pemilu. Bukan jadi
bagian penghancur lawan politik penguasa,” tegas mantan Jurubicara Presiden
keempat RI Gus Dur itu kepada wartawan, Minggu (30/5).
Adhie menekankan bahwa menteri dan wamen harus mengabdikan
diri untuk melayani seluruh rakyat. Bukan berpolitik praktis dan menyudutkan
orang perorang.
“Manteri dan wamen tidak boleh rangkap jabatan jadi BuzzeRp
nge-prank lawan karena harus layani seluruh rakyat,” sambungnya.
Atas kasus penilaian DKI Jakarta itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat. (rmol)