Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, (kanan) berbincang bincang dengan Wakil Bupati Rudi Hariansyah (kiri) dan Pj. Sekda Emirsa Ziswati, usai apel pagi (foto: Emil)



SANCAnews – Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar menginstruksikan pihak terkait dalam mengatasi banjir yang terjadi di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan pada Minggu (16/5) malam.

 

Meluapnya sungai Batang Tapan menyebabkan sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) terendam banjir, yaitu di Kampung Binjai dan Kampung Tangah.

 

Dalam hal ini Rusma mengatakan, harus ada kajian lebih dalam, mulai dari Hulu hingga Hilir sehingga penangananya juga tepat serta melakukan evaluasi secara menyeluruh.

 

"Untuk itu, saya minta kepada Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan Damkar harus turun ke lapangan secara bersama - sama agar penangananya tuntas," kata bupati saat memimpin apel perdana usai libur lebaran 1442 H, Senin (17/5) di halaman kantor bupati setempat.

 

Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) guna pemantauan kondisi tutupan hutan di kawasan hutan Ranah Ampek Hulu Tapan.

 

"Bila ditemukan kegiatan Ilegal Logging, maka harus dilakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku," sambungnya lagi.

 

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan selamat hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin. Apel turut dihadiri Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rudi Hariyansyah.

 

Penjabat (Pj) Sekda, Emirda Ziswati, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah dan pejabat esolon III.

 

Selain itu, bupati juga meminta seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Pessel agar lebih fokus dalam bekerja, sehingga tugas yang amanatkan lebih cepat tuntas dan sesuai target.

 

"Banyak hal-hal tidak bisa dicapai dalam waktu yang ditetapkan. Contohnya Rancangan Peranturan Daerah (Ranperda) tentang rancangan SOTK hingga kini belum rampung," ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas PSDA, Doni Gusrizal mengatakan, Detail Engineering Design (DED). Sebelumnya pemerintah pusat sempat mengalokasikan anggaran kegiataannya.

 

Kegiatan rencananya digawangi Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera V dan PSDA Prov Sumbar senilai Rp49 miliar. Namun, pendanaan itu kembali ditarik ke pusat, guna percepatan penanganan Covid-19.

 

"Pada kegiatan ini, ada beberapa anak sungai yang bakal dibenahi. Kalau secara keseluruhan, total biayanya diperkirakan bisa mencapai Rp500 miliar," bebernya. (Emil).


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.