SANCAnews – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh memperingatkan
Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, untuk tidak menyentuh
Masjid Al Aqsa.
Ia menyebut Masjid Al Aqsa merupakan garis merah yang tidak
boleh dilanggar. Dengan menyentuhnya, berarti Israel bermain-main dengan api.
"Kami telah berulang kali memperingatkan musuh untuk
tidak menyentuh Masjid Al Aqsa, yang merupakan kiblat kami, identitas kami, keyakinan
kami, dan pemicu revolusi kami," kata Haniyeh dalam konferensi video di
Doha, Qatar pada Sabtu (15/5).
"Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa menjadi dasar perjuangan
melawan Zionisme," tambahnya, seperti dikutip Anadolu Agency.
Sejak serangan udara dimulai pada 10 Mei, Israel telah
menewaskan sedikitnya 145 orang, termasuk 41 anak-anak dan 23 wanita, dengan
1.100 lainnya terluka.
Setidaknya lima bangunan bertingkat juga telah hancur dalam
serangan udara di Jalur Gaza.(RMOL) SANCAnews – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti kembali menjadi sasaran ujaran kebencian di media sosial Twitter.
Susi dihujat lantaran membagikan link berita Kompas.com
berjudul “Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan
Lockdown” pada Sabtu (15/4).
“Susi kadrun ngapain loe share berita ini, mau jadi provokator
ya kau?,” kata @lemanpur09.
Netizen lainnya menyebut Susi Pudjiastuti sebagai gerombolan
sakit hati.
“Ni bu masuk gerombolan orang sakit hati, maunya jadi
penguasa laut 2 periode gitu,” timpal @nocta16okt.
Susi Pudjiastuti membagikan tangkapan layar komentar dua
netizen tersebut di akun Twitter miliknya, @susipudjiastuti.
“Ada lagi,” kata Susi dengan menyertakan emoji tepuk jidat
tiga kali.
Postingan Susi ini telah mendapat komentar 480, dibagikan 180
kali dan disukai 2.000 warganet.
“Ibu lagi diuji kesabaran sama Allah Ta’ala sejauh mana ibu
kuat. Bersabar dan bertwaqqal lah,” kata @AbuAlkahfi5.
“Agama ini mengajarkan bagaimana kita punya adab terhadap
orang yang sedang membenci kita. Mungkin ini sengaja Allah hadir supya Allah
tau sjauh mana ibu bersabar,” sambungnya.
Achmad Fathoni turut mendukung dan membela Susi Pudjiastuti
yang dihujat warganet.
“Lha Bu Susi penguasa asli laut kidul kok dikira mau dua
periode. Lha siapapun Menteri Kelautan, tidak bisa menggeser Bu Susi sebagai Ratu
Laut Kidul versi Nyata. Kalau Nyi Roro kidul versi mitos,” tulisnya.
“Baru kali ini aku liat buk Susi tepok jidat liat komen
netizen. Yang sabar ya buk, netizen sebelah mah gitu suka membabi panggang,”
kata netizen lainnya.
Singapura Lockdown Lagi
Sebelumnya, Susi membagikan link berita Kompas.com berjudul
“Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown” pada
Sabtu (15/4).
Dalam berita itu disebutkan bahwa Singapura pada Jumat
(14/5/2021) mengumumkan akan memberlakukan pembatasan paling ketat atau
lockdown mulai minggu ini.
Sebelumnya Singapura juga melakukan lockdown pada tahun lalu.
Saat itu lockdown dilonggarkan mulai Juni seiring kasus Covid-19 yang menurun.
Singapura merupakan salah satu negara yang disebut paling sukses
di dunia dalam pertahanan Covid-19.
Lantas, mengapa Singapura kembali memberlakukan lockdown?
Melansir Bloomberg, (14/5/2021) Singapura kembali lockdown
karena meningkatnya jumlah infeksi virus yang tidak dapat dilacak.
“Pola kasus komunitas lokal yang tidak terkait telah muncul
dan terus berlanjut,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan.
Lanjutnya, kementerian perlu bertindak tegas untuk mengatasi risiko ini, karena setiap kebocoran dapat mengakibatkan munculnya kembali kasus yang tidak terkendali. Lockdown akan dimulai pada Minggu (16/5) hingga 13 Juni. (psid)