SANCAnews – Putra Ulama Nasional almarhum Maimun Zubair,
KH.Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih ikut merespon video Miftah Maulana
Habiburrahman atau Gus Miftah yang berceramah di Gereja Bethel Indonesia atau
GBI. Gus Najih mengatakan, Miftah bukan anak dari Kiyai Nahdatul Ulama (NU),
sehingga Miftah tidak layak dipanggil dengan sebutan Gus.
“Ini kemarin ada video orang yang namanya Gus, dia bukan Gus
artinya bukan anak Kiai, ada juga Muwafiq juga bukan anak Kiyai. Gus Nuril juga
bukan. Orang bukan anak Kiyai tapi dinamakan Gus biar cepat tenar,” ujar Gus
Najih dikutp dari kalan YouTube Ribath Darusshohihain, Selasa (4/5).
Gus Najih mengatakan, apa yang dilakukan Miftah merupakan
ajaran dari Islam Nusantara yang dibawakan oleh Kiai Said Aqil Siradj yang mana
memandang semua ajaran agama adalah sama.
“Ini dia bikin puisi di Gereja, di belakangnya ada salib. Dia
mengatakan; di saat aku memegang tasbih kau memegang salib, aku ke Istiqlal kau
ke Katredal. Ini namanya Islam Nusantara. Kalau Islam Nusantara yang baik, kita
pertahankan seperti sowan-sowan kepada orang tua. Kalau di Gereja itu Islam
Nusantara, islamnya bikinan Said Aqil,” kata Gus Najih.
Dia menilai bahwa cara seperti yang dilakukan Miftah
merupakan cara kekufuran dan kesyirikan.
“Kesannya adalah ke gereja ga apa-apa, ada salib di atasnya
ga apa-apa. Nin kesan-kesan yang membenarkan kekufuran dan kesyirikan. Kata Mifta
kami memanggil Alla, mereka manggil Yesus Kristus, hanya masalah nama, Tuhannya
berarti sama, nauzubillah,” cetusnya.
Sebelumnya, Gus Mifah membantah bahwa kehadirannya di GBI
bukan dalam rangka mengikuti ritual ibadah. Dia hanya diundang untuk memberikan
pidato kebangsaan dalam rangka peresmian GBI.
Gus Mifta bilang dia tak sendiri, tetapi ikut hadir pula
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sekjen PBNU Gus Helmi. []
Tanggapan KH.Muhammad Najih Maimoen Terkait Puisi Gus Miftah di Gereja
— ᵗʷⁱᵗ 𝑎𝑘𝑜𝑒 (@Xp0se_) May 2, 2021
Full : https://t.co/QZTzbzEprO pic.twitter.com/cEPLfybhKK