SANCAnews – Amerika Serikat (AS) telah menyatakan dukungan
atas serangan Israel ke Jalur Gaza sebagai pertahanan diri dari serangan Hamas.
Namun Washington berjanji tidak akan mencampuri konflik tersebut.
Kendati begitu, dimuat Bulgarian Military pada Senin (17/5),
AS telah mengerahkan pesawat angkut C-17 Globemaster III ke Israel.
Menurut sumber, pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan
Rammstein di Jerman dan mendarat di Bandara Ben Gurion, Tev Aviv pada Sabtu
(15/5), tepat ketika Israel melancarkan serangan udara dahsyat yang meruntuhkan
sejumlah bangunan tinggi di Gaza.
Terdapat dua kemungkinan dari pengerahan C-17 ke Israel.
Pertama, pengiriman senjata. Kedua, evakuasi diplomat dan warga AS.
Tetapi berdasarkan informasi resmi, AS sendiri telah melakukan
evakuasi 120 warganya pada Kamis (14/5).
Lalu, untuk apa C-17 dikerahkan ke Israel?
Bulgarian Military menganalisis, penerbangan tersebut
kemungkinan untuk mengirim sistem pertahanan udara Patriot. Lantaran sistem
pertahanan udara Iron Dome cukup kewalahan menangani serangan roket dari Hamas.
Israel sendiri mengklaim hampir 3.000 roket ditembakkan dari
Gaza. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 rudal meledak di Gaza dan tidak
mencapai target. Dengan tingkat keberhasilan Iron Dome sebesar 90 persen. Ini
berarti hampir 250 rudal Palestina belum dicegat.
"Jadi, kemungkinan pengiriman sistem pertahanan udara
tambahan cukup logis," ujar situs pertahanan tersebut.
Hingga saat ini, AS dan Israel belum memberikan komentar
resmi terkait pengerahan C-17. (rmol)