Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam
pernyataan kepada www.suaranasional.com, Senin (3/5/2021). “Reformasi
melahirkan KPK, ketika lembaga antirasuah itu dilemahkan maka kemungkinan
Reformasi Jilid 2 lahir,” ungkapnya.
Kata Muslim, Para Guru Besar dari berbagai universitas sudah
menyatakan dukungan untuk penguatan KPK dan menolak pemberhentian pegawai KPK
melalui TWK. “Kalanngan mahasiswa, LSM dan rakyat sudah bersuara untuk
mendukung penguatan KPK,” paparnya.
Menurut Muslim, pihak Istana terlihat mendukung pelemahan KPK
di mana pernyataan Presiden Jokowi hanya retorika saja dan tidak ada tindak
lanjutnya. “Harusnya Presiden Jokowi mendukung penguatan KPK dengan
menghentikan TWK pegawai KPK. Justru pernyataan Kepala BKN Bima Haria Wibisana
menegaskan, keputusan 51 pegawai KPK yang tidak lolos sesuai perintah Jokowi,”
jelasnya.
Reformasi Jilid 2 mulai terdorong, kata Muslim, adanya
kondisi ekonomi negara yang makin tidak baik. “Kondisi ekonomi sekarang ini
mirip 98 di mana pengangguran mengalami kelonjakan, PHK di mana-mana,” ungkap
Muslim.
Ia mengatakan, kekuatan rakyat tidak akan terbentuk untuk menghasilkan Reformasi Jilid 2. “Walaupun rezim didukung DPR, BuzzerRp, TNI/Polri, tapi rakyat mempunyai kekuatan untuk menumbangkan penguasa,” pungkasnya. []