SANCAnews – Tulisan tajam dari salah satu pendukung Jokowi
ini viral di media sosial. Diketahui dalam tulisan tersebut, Penulis, Jilal
Mardhani mengungkapkan perasaan kebingungannya terhadap sosok seorang jokowi
yang sebelumnya dieluk-elukkan.
Begini tulisan aslinya:
Pada Akhirnya
Terkait ‘kinerja’ Jokowi hari ini, saya
menduga 2 kemungkinan yang melatar-belakanginya.
Pertama, beliau terjerat ‘jebakan Batman,’. Kondisi yang
menyebabkannya tak berkutik. Selain mengikuti kehendak ‘alam’ di sekitarnya.
Lingkungan yang tak terelakkannya lagi memasung, bahkan menggiringnya dengan
beringas, ke wilayah-wilayah yang bertolak-belakang dengan segala citra yang
dibangun tentang sosok dirinya semula.
Saya kira, tak ada penjelasan memadai untuk membenarkan
segala kemunduran yang kita hadapi hari ini. Terkait cita-cita dan harapan yang
membayang di benak bangsa ini, saat Gerakan Reformasi bergulir 23 tahun lalu
dan meruntuhkan kekuasaan Orde Baru.
+++
Kemungkinan kedua adalah, memang agenda pribadinya sendiri.
Hal yang hanya dia, setan, dan Tuhan yang tahu.
Sulit menduga, bahkan sekedar mengasumsikan. Jokowi tak
merasakan keresahan yang mengemuka dan berkembang luas di tengah masyarakat
seperti saya, hari ini. Mulai dari kemunduran luar biasa dalam kerja dan upaya
pemberantasan korupsi. Kesemena-menaan dan sikap kekuasaan yang semakin
represif. Suburnya perpecahan di tengah masyarakat. Hingga ‘pengkhianatan’
terbuka terhadap cita-cita desentralisasi kekuasaan dan otonomi daerah yang
sesungguhnya.
+++
Saya telah sampai pada kesimpulan, tak penting lagi
alternatif mana yang sesungguhnya terjadi. Salah satu di antara 2 pilihan di
atas.
Tapi yang saya amat sayangkan — sekaligus tak mampu
memakluminya — Jokowi tak kunjung rela mengorbankan kepentingannya ysng sangat
personal. Yakni kehilangan dukungan dari mereka yang berada di sekitarnya. Tapi
menyebabkan dirinya tercitra, atau dicitrakan, ‘berkhianat’ terhadap citra yang
dulu dipamerkannya dan membuat banyak pemilih dia, termehek-mehek.
Saya tak menyesal memilihnya kemarin. Tapi saya merasa sangat
berdosa. Walau apa yang saya rasakan, sebagaimana mungkin jutaan yang lain,
kemungkinan tak pernah diketahui maupun disadarinya.
Mulai hari ini saya menyingkirkannya dari pembahasan apapun. Sudah selesai. Walau mungkin harus bersabar. Menantinya berakhir seperti yang lain. Seperti Suharto, Mega, atau SBY. (lombokgroup.com)
Mardhani. Jilal — 22 Mei 2021