SANCAnews – Pemimpin Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle
Bachelet menegaskan serangan Israel ke Gaza bisa dikategorikan kejahatan
perang.
Hal itu diungkapkan Bachelet saat membuka sesi khusus Dewan
HAM PBB, Kamis (27/5/2021).
Serangan Israel ke Gaza selama 11 hari membuat lebih dari 200
warga Palestina terbunuh.
Salah satu serangan mereka menyasar ke sejumlah gedung, dan
membuat sekitar ratusan orang meregang nyawa karenanya.
Pihak Israel mengungkapkan, serangan ke gedung-gedung
tersebut karena bangunan itu digunakan oleh militer dan intelijen Hamas.
Namun, Bachelet menegaskan dirinya tak menemukan bukti bahwa
gedung-gedung tersebut digunakan untuk militer.
“Jika ditemukan tak proporsional, serangan semacam itu bisa
dianggap sebagai sebuah kejahatan perangm,” ujar Bachelet dikutip dari
Al-Jazeera.
“Meskipun menargetkan anggota kelompok bersenjata dan
infrastruktur militer mereka, serangan Israel mengakibatkan kematian dan cederanya
warga sipil yang luas, serta kerusakan besar pada benda-benda sipil,”
lanjutnya.
Ia pun menunjuk seperti gedung pemerintahan, area perumahan,
organisasi kemanusiaan, fasilitas medis dan kantor media terkena serangan
serangan tersebut.
“Meski Israel mengklaim bangunan tersebut menjadi tempat dari
grup bersenjata dan digunakan untuk kepentingan militer, kami tak melihat
adanya bukti dari pengakuan itu,” ujar Bachelet.
“Tak diragukan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan
warga dan tempat tinggalnya. Namun, warga Palestina juga memiliki hak yang
sama,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Bachelet juga meminta Hamas untuk
menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina,
serangan 11 hari di Israel, yang dimulai Senin (10/5/2021), menyebabkan
setidaknya 253 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak.
Serangan tersebut juga melukai lebih dari 1.900 orang. Hamas
kemudian membalas dengan menembakkan ratusan roket ke Israel.
Akibat serangan dari faksi berkuasa di Gaza tersebut,
setidaknya 12 orang tewas di Tel Aviv, termasuk tiga pekerja asing dan dua
anak-anak.
Saat ini gencatan senjata telah dilakukan kedua belah pihak,
yang efektif dilakukan sejak Jumat (21/5/2021). []