SANCAnews – Semua orang bergembira atas tercapainya genjacan
senjata Israel-Hamas yang mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 2 dini hari
waktu setempat.
Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa deklarasi gencatan
senjata yng disepakati Israel adalah mewakili kekalahan Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu dan itu berarti kemenangan bagi rakyat Palestina.
Namun begitu, pihaknya akan terus waspada untuk memastikan
bahwa gencatan senjata itu akan dipatugi oleh Israel, dan ampai mereka
mendengar sendiri pernyataan resmi dari mediator kedua belah pihak.
Dilaporka oleh AP pada Jumat (21/5), Ali Barakeh, anggota
biro hubungan Arab dan Islam Hamas, mengatakan bahwa para pejabat Hamas telah
dihubungi oleh pejabat dari Rusia, Mesir, Qatar dan PBB, untuk mencapai
gencatan senjata dengan Israel.
"Begitu Hamas mendapat kabar dari mediator, pimpinan
kami akan mengadakan diskusi dan akan membuat pengumuman setelah itu,"
katanya, beberapa saat setelah kantor PM Netanyahu mengumumkan kesepakatan
gencatan senjata.
Sempat berkembang isu bahwa ada pernyataan yang mengatakan
bahwa Kabinet Keamanan Netanyahu secara sepihak menyetujui proposal yang
dimediasi oleh Mesir tersebut. (rmol)