SANCAnews – Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar
Ngabalin menyebut Faisal Basri terpapar radikalisme jika mengajak boikot bank.
Ali Mochtar Ngabalin menyamapikan hal tersebut mengometari
berita berjudul "Protes Penonaktifan 74 Pegawai KPK, FaisalBasr Ajak
Boikot Bank BUMN".
Ngabalin menyatakan bahwa ajakan tersebut berbahaya. Dia pun
berharap agar berita itu merupakan hoax.
"Ini ajakan berbahaya, proses menuju makar pd negara.
semoga berita ini HOAX," cuit Ngabalin di akun twitternya
@AliNgabalinNew,Rabu (12/5/2021).
Dia menyatakan, dirinya mengenal Faisal Basri sebagai orang
yang selalu objektif dalam berpikir.
"Kalaulah PERNYATAAN (pada berita yag ditautkan) benar keluar dari mulut Faisal Basri, maka saya pastikan dia telah terpapar radikalisme dan secepatnya harus diselamatkan, ini orang baik," cuitnya.
Sebelumnya, Pakar Ekonomi Faisal Basri mengajak masyarakat
untuk memboikot bank yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan non BUMN
yang dinilai membiayai oligark.
Dia mengajak boikot bank BUMN sebagai bentuk perlawanan atas
dinonaktifkannya Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK.
Faisal Basri menyatakan hal tersebut melalui akun twitternya
pada Selasa (11/5/2021). Dia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah utasan yang
menautkan berita tentang 75 pegawai KPK dinonaktifkan.
Semula, Faisal menilai bahwa rezim ini sudah bangkrut secara
moral. Menurutnya, amanat reformasi telah kandas.
"Hanya ada satu kata: LAWAN!!!. Jika kita semua, rakyat
biasa, diam saja, rezim ini kian semena-mena. Ayo kita mulai dari sekarang
melawan korupsi, kolusi dan nepotisme menggembosi para oligark," demikian
cuitan Faisal Basri di akun twitternya @FaisalBasri.
Pertama, Faisal Basri mengajak untuk tidak membeli saham
perusahaan.
"Jangan beli saham perusahaan yang dikuasai oligarki dan
sarat dengan praktik KKN. Kalau masih punya saham mereka: jual segera,"
katanya.
Selanjutnya, dia mengajak untuk memboikot seluruh bank.
"Kita boikot bank-bank BUMN maupun non BUMN yang masih
dan akan terus membiayai para oligark, terutama perusahaan tambang batu bara
yang sangat tidak ramah lingkungan. Saya akan mulai dari diri saya sendiri
dengan menarik seluruh uang yang ada di bank-bank itu," beber Faisal
Basri.
Dia menyatakan, perlawanan itu harus dilakukan sampai
Presiden Joko Widodo mengambil tindakan luar biasa menyelamatkan KPK.
"Saya sudah mulai menarik seluruh saldo yang bisa dtarik di satu bank BUMN. Dua bank lagi menyusul," cuitnya. (sc)