SANCAnews – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade
Irfan Pulungan menyayangkan soal anggapan pengangkatan Abdee "Slank"
sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk semata-mata karena pernah
menjadi relawan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
Irfan menyebut, pemerintah punya alasan lain di balik
penunjukan musisi yang memiliki nama lengkap Abdee Negara Nurdin itu.
"Saya prihatin dan menyayangkan adanya tuduhan dari
sejumlah kalangan. Jangan terlalu cepat underestimate pada sosok Abdee
Slank," ujar Irfan, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com,
Minggu (30/5/2021).
Menurut Irfan, Abdee sosok yang visioner, kreatif, dan
pekerja keras, khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital seperti saat
ini.
Ia mengatakan, visi dan ide kreatif Abdee dibutuhkan oleh
Telkom dalam menghadapi tantangan bisnis pada masa modern.
Dalam menghadapi disrupsi teknologi dan digital, kata Irfan,
tidak hanya dibutuhkan ahli-ahli di bidang teknologi informasi, tetapi juga
sosok yang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk industri kreatif.
Irfan menekankan, Telkom bukan hanya perusahaan yang bergerak
di bidang perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Sebab, Telkom memiliki
anak perusahaan yang bergerak di industri kreatif seperti konten seluler dan
e-commerce.
"Abdee merupakan sosok yang memiliki pemikiran out of
the box yang sangat dibutuhkan Telkom untuk mengembangkan bisnis di era digital
ini. Ia bisa memberikan masukan yang mungkin belum pernah terpikirkan
sebelumnya oleh PT Telkom," tuturnya.
Menurut Irfan, Abdee tidak hanya berpengalaman dalam industri
musik dan digital teknologi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
Ia mengatakan, Abdee pernah menjadi Tim Pakar Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen HKI
Kemenkumham) dalam penyusunan UU Hak Cipta dan pembentukan Lembaga Manajemen
Kolektif Nasional (LMKN) pada 2013.
Abdee juga pernah menjadi anggota Badan Pengawas Pengelolaan
Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2016.
"Maka seharusnya penilaian masyarakat kepada Abdee Slank
haruslah secara objektif," ujar Irfan.
Irfan meminta masyarakat tidak lagi terjebak pada dikotomi
pendukung Jokowi atau Prabowo. Sebab, Pilpres 2019 sudah berlalu.
Ia mengatakan, tidak ada lagi pendukung Jokowi dan Probowo.
Saat ini, semua anak bangsa seharusnya mendukung NKRI.
"Berikan keleluasaan kepada pemerintahan dan Pak Jokowi
untuk memilih talenta-talenta yang terbaik agar dapat membantu beliau membangun
bangsa ini, termasuk membantu mengembangkan BUMN seperti dalam penunjukan Abdee
Slank," kata Irfan.
Pengangkatan Abdee sebagai komisaris Telkom menambah daftar
pendukung dan relawan Jokowi yang mendapat jabatan komisaris.
Selain Abdee, ada sejumlah nama pendukung Jokowi yanglebih dulu menjadi komisaris perusahaan pelat merah. Antara lain, Fadjroel Rachman sebagai Komisaris Utama Adhi Karya, Andi Gani Nena Wea selaku Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan dan Ulin Yusron sebagai komisaris di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia. []