SANCAnews – Pengamat
politik sekaligus peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung
mengkritik pernyataan Presiden Jokowi yang seolah peduli dengan penonaktifan 75
pegawai KPK. Rocky menilai pernyataan Jokowi seolah hanya permainan komunikasi
politik.
“Jadi ini, semacam permainan komunikasi politik yang orang
udah hafal,” ujarnya, melalui Youtube Rocky Gerung Official pada Selasa, 18 Mei
2021.
Lebih lanjut, ia mengatakan Jokowi seolah ingin memberikan
solusi atas polemik yang terjadi.
“Dari awal, solusinya jangan ubah Undang-Undang KPK. Beliau
(Presiden Jokowi) sendiri yang ingin ubah UU itu,” tambahnya.
“Lalu dengan segala macam sandiwara, oke, saya (Jokowi) tidak
akan tanda tangan (revisi UU KPK). Meski ia tidak tanda tangan artinya setuju
berlaku tanpa tanda tangan dia,” lanjutnya.
“Jadi, ini kayak lempar batu sembunyi tangan. Atau
lempar-lemparan isu dengan kekuasaan,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa hasil Tes
Wawasan Kebangsaan (TWK) hendaknya tidak begitu saja dijadikan dasar untuk
menonaktifkan 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus tes.
“Kalau ada kekurangan, tentu bisa diperbaiki melalui
pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan,” kata Jokowi, saat memberikan
keterangan pers pada Senin, 17 Mei 2021. []