SANCAnews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tantangan
ruang digital saat ini semakin besar. Apalagi, konten-konten negatif terus saja
bermunculan. Oleh sebab itu, Jokowi meminta hal ini harus dijadikan perhatian.
Menurut Jokowi, dengan adanya ruang digital yang semakin
besar tersebut, maka efeknya akan banyak hoaks. Hal ini pun mengancam persatuan
dan kesatuan Republik Indonesia.
“Konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang
digital terus meningkat, hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual
kepada anak, perundungan cyber, ujaran kebencian, Radikalisme berbasis digital
perlu terus diwaspadai. Karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar
Jokowi dalam acara Indonesia Makin Cakap Digital secara virtual, Kamis (20/5).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan semua pihak perlu
menjaga ruang digital tersebut dengan konten-konten positif. Sehingga hoaks
kejahatan siber bisa diperkecil.
“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten
negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Banjiri terus,
isi terus dengan konten-konten positif,” katanya.
Jokowi menambahkan, semua pihak juga tingkatkan kecakapan
digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif
yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian.
“Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat.
UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke platform e commerce. Sehingga
internet bisa membuat nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,”
ungkapnya.
Jokowi berujar literasi digital adalah kerja besar.
Pemerintah tidak bisa kerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh
komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang mengerti terhadap digital.
“Saya memberikan apreaisasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam program literasi digital nasional ini. Saya berharap gerakan ini menggelinding dan terus membesar . Bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” pungkasnya. (jpc)