SANCAnews – Partai Ummat menyebut mulut Tenaga Ahli Utama
Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak setinggi jabatan. Ngabalin
mengaku ogah menanggapi Partai Ummat.
"Tentu saya tidak mau menanggapi terkait dengan masalah
Partai Ummat karena saya sama sekali tidak membincangkan masalah Ummat. Yang
saya mau bilang itu adalah Amien Rais adalah sosok orang hebat tapi di masa
lalu," ucap Ngabalin, Sabtu (22/5/2021).
Dia menyebut langkah Amien Rais mendirikan Partai Ummat
merupakan bukti Amien Rais sudah mati langkah dalam dunia politik. Dia heran
terhadap langkah Amien Rais selama ini.
"Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal
membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang
baik," ucapnya.
"Tokoh reformasi tapi gagal membangun demokrasi atau
tokoh bapak bangsa yang baik, yang pikiran dan langkah-langkahnya itu bisa
menjadi contoh bagi generasi yang akan datang," sambung Ngabalin.
Dia kemudian menyindir kegagalan Amien Rais menjadi presiden
pada Pilpres 2004. Menurutnya, Amien Rais tak mampu membuat dirinya menjadi
sosok yang dianggap bapak bangsa.
"Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden.
Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau
merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi," ucapnya.
Ngabalin menyoroti ucapan Amien yang mempermasalahkan anak
dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala daerah. Dia juga
menyoroti ucapan Amien yang menyinggung soal Jokowi berakhir kurang elegan.
"Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah
ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024.
Bahwa ajal itu di tangan Tuhan, bahwa itu semua takdir Tuhan, takdir Allah,
tidak apa-apa. Mari kita sama-sama pertaruhkan amal dan doa kita. Kalau itu
menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan,
menurutku, nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan
ketokohannya," ucap Ngabalin.
Dia pun mempertanyakan apa masalah antara Amien Rais dan
Jokowi. Menurutnya, semua tindakan Jokowi salah di mata Amien Rais.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais
mewanti-wanti Jokowi. Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat
Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat
(21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode
pemerintahannya dengan kurang elegan.Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar
mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan
kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.
Amien Rais mengawali pembicaraan dengan menjelaskan secara
panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian
membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang
jauh lebih genting. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti Jokowi agar mengakhiri
periode kepemimpinannya dengan baik.
"Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon, masih 3
tahun lagi panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak
Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai
manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa,
kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian
Pak Jokowi berakhir kurang eleganlah," kata Amien Rais.
Ngabalin kemudian pasang badan membela Jokowi. Ngabalin
mengatakan, di mata Amien Rais, semua tentang Jokowi dianggap tidak baik.
Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas dengan semua yang dilakukan Jokowi.
"Ya kalau pandangan Pak Amien itu, apa yang baik dari
Pak Jokowi semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan
di mata Pak Amien. Kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu dari
seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana ketidakpuasan Pak Amien itu di
mana, saya tidak tahu," kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5).
Partai Ummat kemudian membela Amien Rais. Menurut Partai
Ummat, mulut Ngabalin tak setinggi jabatannya.
"Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari mulut Ngabalin itu tidak setinggi jabatannya," kata Waketum Partai Ummat Agung Mozin. (SANCAnews – Partai Ummat menyebut mulut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak setinggi jabatan. Ngabalin mengaku ogah menanggapi Partai Ummat.
"Tentu saya tidak mau menanggapi terkait dengan masalah
Partai Ummat karena saya sama sekali tidak membincangkan masalah Ummat. Yang
saya mau bilang itu adalah Amien Rais adalah sosok orang hebat tapi di masa
lalu," ucap Ngabalin, Sabtu (22/5/2021).
Dia menyebut langkah Amien Rais mendirikan Partai Ummat
merupakan bukti Amien Rais sudah mati langkah dalam dunia politik. Dia heran
terhadap langkah Amien Rais selama ini.
"Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal
membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang
baik," ucapnya.
"Tokoh reformasi tapi gagal membangun demokrasi atau
tokoh bapak bangsa yang baik, yang pikiran dan langkah-langkahnya itu bisa
menjadi contoh bagi generasi yang akan datang," sambung Ngabalin.
Dia kemudian menyindir kegagalan Amien Rais menjadi presiden
pada Pilpres 2004. Menurutnya, Amien Rais tak mampu membuat dirinya menjadi
sosok yang dianggap bapak bangsa.
"Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden.
Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau
merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi," ucapnya.
Ngabalin menyoroti ucapan Amien yang mempermasalahkan anak
dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala daerah. Dia juga
menyoroti ucapan Amien yang menyinggung soal Jokowi berakhir kurang elegan.
"Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah
ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024.
Bahwa ajal itu di tangan Tuhan, bahwa itu semua takdir Tuhan, takdir Allah,
tidak apa-apa. Mari kita sama-sama pertaruhkan amal dan doa kita. Kalau itu
menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan,
menurutku, nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan
ketokohannya," ucap Ngabalin.
Dia pun mempertanyakan apa masalah antara Amien Rais dan
Jokowi. Menurutnya, semua tindakan Jokowi salah di mata Amien Rais.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais
mewanti-wanti Jokowi. Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat
Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat
(21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode
pemerintahannya dengan kurang elegan.Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar
mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan
kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.
Amien Rais mengawali pembicaraan dengan menjelaskan secara
panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian
membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang
jauh lebih genting. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti Jokowi agar mengakhiri
periode kepemimpinannya dengan baik.
"Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon, masih 3
tahun lagi panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak
Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai
manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa,
kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian
Pak Jokowi berakhir kurang eleganlah," kata Amien Rais.
Ngabalin kemudian pasang badan membela Jokowi. Ngabalin
mengatakan, di mata Amien Rais, semua tentang Jokowi dianggap tidak baik.
Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas dengan semua yang dilakukan Jokowi.
"Ya kalau pandangan Pak Amien itu, apa yang baik dari
Pak Jokowi semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan
di mata Pak Amien. Kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu dari
seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana ketidakpuasan Pak Amien itu di
mana, saya tidak tahu," kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5).
Partai Ummat kemudian membela Amien Rais. Menurut Partai
Ummat, mulut Ngabalin tak setinggi jabatannya.
"Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari
mulut Ngabalin itu tidak setinggi jabatannya," kata Waketum Partai Ummat
Agung Mozin. (dtk)