SANCAnews – Peluang calon jamaah haji Indonesia untuk
menunaikan ibadah haji tahun ini masih menyisakan tanda tanya.
Ketidakpastian itu semakin dipertanyakan, setelah Pemerintah
Arab Saudi mengumumkan hanya akan membuka akses masuk terbatas ke wilayahnya
bagi 11 negara, terhitung mulai hari Minggu (30/5).
Negara tersebut antara lain, Uni Arab Emirat (UAE), Jerman,
Amerika, Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Perancis, dan
Jepang.
Kesebelas negara ini diizinkan masuk ke wilayah Kerajaan Arab
Saudi atas dasar pertimbangan keberhasilan pemerintah mereka dalam menjaga
stabilitas situasi epidemik dan efektifitas mereka dalam mengendalikan pandemi
Covid-19 di masing-masing negara.
Menanggapi kabar tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori
Yusuf, mendesak pemerintah Indonesia
untuk segera melihat situasi ini secara serius.
“Dinamika terbaru menuntut pemerintah Indonesia supaya lebih
sungguh-sungguh dalam mengambil sejumlah langkah strategis terkait persiapan
haji,” ujar Bukhori kepada wartawan, Minggu (30/5).
Di sisi lain, politisi PKS ini menyayangkan keputusan
Pemerintah Arab Saudi yang tidak memasukan
Indonesia dalam daftar negara yang diberikan akses masuk oleh Kerajaan.
Menurutnya, keputusan tersebut mencerminkan lemahnya upaya
diplomasi haji pemerintah Indonesia untuk meyakinkan pemerintah Kerajaan Arab
Saudi. Padahal, keputusan keberangkatan haji mutlak memerlukan intervensi
pemerintah.
“Pada prinsipnya, kami menghormati keputusan KSA (Kingdom of
Saudi Arabia), yang kami yakini sebagai ijtihad demi keselamatan jemaah haji.
Sementara di sisi lain, kondisi terbaru ini harus menjadi bahan evaluasi
pemerintah Indonesia sebab hingga saat ini KSA belum mencabut Indonesia dalam
daftar tunda (suspended list),” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Bukhori, dibutuhkan sejumlah langkah
ekstra dan serius bagi pemerintah Indonesia sebagai pemenuhan tanggung jawab
negara terhadap kesiapan haji ini.
“Kualitas diplomasi harus ditingkatkan supaya segera
diperoleh kepastian haji bagi jamaah asal Indonesia. Saya memahami suasana
batin mereka saat ini, yang kembali terkatung-katung akibat keputusan
ini," pungkasnya. (glc)