SANCAnews – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akhirnya
angkat suara terkait video viral 'pesta' ultah ke-56 di Rumah Dinas Kompleks
Gedung Negara Grahadi pada Rabu (19/5/2021) malam.
Dugaan pelanggaran protokol kesehatan karena kerumunan acara
tersebut, memantik komentar dan reaksi keras dari warganet serta trending
urutan wahid di Twitter. Bahkan kolom komentar Instagram Khofifah dibanjiri
protes deras.
Melihat kegaduhan ini, Khofifah menyampaikan permohonan maaf
dan menyampaikan klarifikasi kejadian sebenarnya setelah kemarin (21/5)
Pelaksana Harian (Plh) Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mencoba pasang badan
dengan mengakui bahwa dirinya yang menginisiasi acara tersebut.
"Saya mohon maaf yang sebesar- besarnya jika ada yang
telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah
ada kerumunan atau serupa," ungkap Khofifah, Sabtu (22/5/2021).
Lebih lanjut Khofifah membeberkan fakta guna meluruskan info
yang ia sebut terlanjur terdistorsi.
"Bahwa, syukuran tanggal 19 Mei 2021 semua persiapan
tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung
tidak faktual dan tidak objektif," tegas Khofifah.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga mengatakan, tidak ada lagu
ulang tahun maupun ucapan ulang tahun. Termasuk bersalam atau berjejer.
"Juga tidak ada potong kue tart ultah," tandasnya.
Namun yang sebenarnya terjadi, ungkap Khofifah, ada santunan anak
yatim dan shalawat nabi seperti kegiatan lainnya. Dengan jumlah 10 anak yatim,
2 orang tim shalawat dengan 6 orang rebana. "Selesai acara mereka makan
terus pulang," demikian keterangan Khofifah.
Dalam giat tersebut juga terjadi momen penyerahan buku
penanganan covid karya Dr. Suko Widodo (UNAIR).
"Tamu yang hadir adalah Wagub Jatim Emil Dardak tanpa
istri, saya tanpa putera, sekda dan beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah)
semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang," rincinya.
Sedangkan terkait kehadiran Katon Bagaskara, Khofifah senada
dengan pernyataan Plh Sekdaprov Heru, bahwa artis kenamaan itu adalah kawan
Heru yang kebetulan pada 18 Mei 2021 tengah bersamaan ada giat di Surabaya.
Sementara band pengiring adalah band yang biasa dipakai latihan OPD.
Menanggapi tulisan catering nomor satu bernada satire dalam
video viral tersebut, Khofifah menjelaskan jika catering tersebut adalah Sono
Kembang yang biasa menjadi langganan Grahadi setiap ada tamu. Khofifah juga
membantah mengundang kerumunan.
Karena lokasi acara saat itu di halaman luar rumah dinas
dengan kapasitas normal bisa mencapai 1000 orang. Jika ditambah ruangan samping
bisa menampung 1500 orang. Tetapi yang hadir saat itu hanya 31 orang ditambah
10 anak yatim dan 8 tim shalawat rebana.
"Angle yang diambil terkesan berkerumun, saya mohon
maaf. Tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah,
jauh dari tradisi saya," tegasnya.
Pandangan publik bahwa suasana acara tersebut nampak
berkerumun karena undangan berdiri ia sebut adalah posisi jelang bubaran.
Karena, imbuh Khofifah, pada dasarnya undangan duduk kecuali tim catering dan
bagian umum.
"Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang
sebesar- besarnya telah menjadikan suasana terganggu. Demikian, mohon maaf jika
video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan. Hal
tersebut tidak benar sama sekali," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa. (*)