SANCAnews – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akhirnya
disepakati dan dimulai setelah 11 hari pertempuran yang menewaskan lebih dari
200 orang.
Menyadur Sky News, Jumat (21/5/2021) Kantor Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata dan menyebutkan "saling
dan tanpa syarat".
Hamas juga mengkonfirmasi bahwa gencatan senjata akan dimulai
pada pukul 02.00 pagi waktu setempat pada hari Jumat (21/5/2021).
Saat gencatan senjata mulai berlaku, warga Palestina
meninggalkan rumah mereka dan kembali ke jalan-jalan di Kota Gaza.
Warga yang berkumpul di jalanan ada yang berteriak
"Allahu akbar", sementara yang lain bersiul dari balkon merayakan
gencatan senjata.
Bukan hanya itu, warga yang membawa kendaraan membunyikan
klakson dan mengibarkan bendera dari jendela. Beberapa orang juga dilaporkan
menyalakan petasan.
Pengeras suara di masjid-masjid juga bersuara dengan memuji
"kemenangan perlawanan yang dicapai atas pendudukan selama pertempuran
Pedang Yerusalem".
"Jari kami berada di pelatuknya, dan kami siap untuk
bertempur lagi, tetapi sekarang kami akan merayakannya bersama orang-orang
kami." ujar seorang warga sembari membawa senapan AK-47.
Gencatan senjata terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden
menyerukan "penurunan yang signifikan" dan mengikuti tawaran mediasi
oleh Mesir, Qatar dan PBB.
Setelah gencatan senjata diumumkan, Joe Biden menyampaikan
pesan belasungkawa kepada para keluarga korban dan kedua negara dari Gedung
Putih/
"Belasungkawa yang tulus kepada semua keluarga, Israel
dan Palestina, yang telah kehilangan orang yang dicintainya." ujar Joe
Biden.
Setidaknya 230 warga Palestina tewas, menurut Kementerian
Kesehatan Gaza, sementara 12 warga dari pihak Israel dilaporkan tewas.
Biden mengatakan sistem pertahanan Iron Dome Israel, yang
dikembangkan bekerja sama dengan AS, telah menyelamatkan "nyawa yang tak
terhitung banyaknya".
Joe Biden juga berjanji akan memberikan "dukungan
penuh" kepada Netanyahu untuk membantu memastikan keamanan negaranya di
masa depan.
Iron Dome digunakan untuk mencegat ribuan roket yang
diluncurkan Hamas ke Israel, sementara Israel membalas dengan serangan udara
besar-besaran selama berhari-hari di Jalur Gaza.
Biden juga mengatakan bahwa AS akan bekerja dengan PBB dan
mitra internasional lainnya untuk memberikan "bantuan kemanusiaan
segera" dan membantu "upaya rekonstruksi" di Gaza.
"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan
Otoritas Palestina, bukan Hamas, dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk
mengisi kembali persenjataan militernya," katanya.
"Saya yakin orang Palestina dan Israel sama-sama berhak
untuk hidup dengan aman dan terjamin serta menikmati kebebasan, kemakmuran, dan
demokrasi yang setara." jelas Biden.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengungkapkan jika
Inggris menyambut baik gencatan senjata di Israel dan Gaza.
"Hamas harus mengakhiri semua serangan terhadap Israel. Sekarang penting juga bagi Israel untuk memfasilitasi akses kemanusiaan yang cepat masuk dan keluar dari Gaza." ujar Raab. (sc)