SANCAnews – Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. PKK Nagari
tidak bisa bergerak tanpa eksekutor, yaitu Wali Nagari sebagai pembina atau
motor penggerak PKK di Nagari. Peran PKK dalam 10 Program Pokok PKK adalah,
memampukan semua kader agar dapat dihayati serta dilaksanakan menjadi program
dan kegiatan Nagari yang didukung oleh Wali Nagari beserta lembaga-lembaga yang
ada.
Hal itu disampaikan oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Padang
Pariaman Yusrita Suhatri Bur, saat melakukan kunjungan ke Rumah Sehat Dasa
Wisma di Nagari Sungai Gimba Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakih, pada Senin
(31/5). Hadir dalam acara itu, Plt. Camat Ulakan Tapakih Syafruddin, Kasi Kesra
Asni Gusti, SP. Kasi Trantib Anesa Satria, SH. MM. Wali Nagari Sungai Gimba
Ulakan Irman Tiardi, Amd. dan Rosilawati Tiardi beserta para kader Dasa Wisma.
Dalam kunjungannya, yang disambut para kader sedang melaksanakan
gotong royong, Yusrita menjelaskan. Bahwa peran kader PKK itu yang utama
adalah, meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pergerakan peran kader dan
peningkatan gerakan kelompok Dasa Wisma. Terutama melalui kunjungan kerja,
penyuluhan, gerakan sadar KIA dan mendukung gerakan masyarakat hidup sehat.
Dikatakannya, pada tahun ini TP. PKK Kabupaten ingin
melakukan lomba penilaian kinerja PKK Kecamatan dan Nagari. Tapi dikarenakan
pandemi Covid-19 melanda negeri kita sejak setahun yang lalu, maka kegiatan itu
mungkin akan dilaksanakan tahun depan. Dia juga meminta kepada Wali Nagari
Sungai Gimba Ulakan, untuk mengadakan lomba Program PKK antar Korong. Kegiatan
ini akan sangat berguna, untuk memotivasi para kader sebagai penggerak dan
pembina keluarga di tengah masyarakat.
“Saya ingin, tiap-tiap Nagari mengadakan lomba Program PKK
antar Korong. Sehingga adanya pengembangan atau pengorganisasian masyarakat,
dengan cara penguatan pengelolaan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), peningkatan kapasitas kader Dasa Wisma, pengembangan UKBM mendukung
KIA. Seperti pengelolaan donor darah, kegiatan posyandu, tanaman obat keluarga
dan dapur hidup,” paparnya.
Ketua TP. PKK Yusrita Suhatri Bur juga berharap, agar pola
hidup yang sehat menjadi budaya dan harus dimulai dari kesadaran diri sendiri.
Sehingga, akan membantu percepatan penurunan Stunting, serta membantu
percepatan peningkatan pencapaian indeks pembangunan manusia di Kabupaten
Padang Pariaman.
“Saya ingin mengajak semua masyarakat khususnya kader PKK,
berkomitmen dalam memfasilitasi dan menggerakkan keluarga untuk memperbaiki
pola asuh anak dan pola makan. Guna memenuhi asupan gizi yang baik bagi anak,
sehingga pengentasan masalah Stunting di Nagari Sungai Gimba Ulakan dapat
diwujudkan,” katanya.
Senada dengan itu, Camat Syafruddin mengatakan. Bahwa di
Kecamatan itu ada dua Nagari yang menjadi Lokasi Khusus (Lokus) penanganan
Stunting, yaitu Nagari Sungai Gimba Ulakan dan Nagari Manggopoh Palak Gadang
Ulakan. Untuk itu, sangat dibutuhkan peran kader PKK Nagari. Terutama dalam
memberikan pembinaan dan penyuluhan, terhadap pelaksanaan program pencegahan
dan penanggulangan Stunting.
“PKK harus berusaha maksimal mengembangkan perannya, terutama
dalam pencegahan Stunting di wilayahnya. Mengingat tingkat prevalensi Stunting
di Kabupaten Padang Pariaman masih tinggi dan Nagari Sungai Gimba Ulakan
merupakan Nagari Lokus Stunting bersama Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan di
Kecamatan Ulakan Tapakih ini. Diharapkan, kita bersatu dan sama-sama bekerja
dalam pencegahan dan penanggulangan masalah stunting. Sehingga kita mampu
menekan prevalensi Stunting yang ada di wilayah ini,” tutupnya. (ZLTJ)