SANCAnews – PRESENTER Deddy Corbuzier langsung bereaksi saat
sikap diamnya terkait kekejaman tentara Israel terhadap warga Palestina,
dikritik.
Dia menyebut tidak ingin bicara terburu-buru soal peristiwa
tersebut. “Tapi bicara terlalu cepat bisa jadi sebuah kebodohan,” tulisnya di
akun Instagram-nya, Sabtu (15/5/2021).
Deddy menyebut akan berbicara soal Palestina saat mendapatkan
narasumber yang tepat untuk dibawa ke Podcast.
“Gini ya brur. Teroris kejadian, saya bicara dengan BNPT di
Podcast, KRI Nanggala tenggelam. Saya diam sampai dapat yang kompeten untuk
bicara. Itu peristiwa di Indonesia, depan mata,” jelasnya.
Dia mengaku harus belajar banyak soal Palestina, sebelum
mengutarakan pendapat ke publik.
“Nah, peristiwa di luar Indonesia yang saya pribadi harus
belajar banyak. I better talk with a right person. Kita berusaha sampai detik
ini untuk dapatkan Duta Besar Palestina bicara ke Podcast. Hopefully we get
it,” bebernya.
Memilih Diam sebelum Ketemu Narasumber yang Tepat
Sebelum mendapatkan narasumber yang tepat, Deddy menegaskan
akan tetap diam.
“But before that. I stay quite and defends my country (saya
akan tetap diam, dan membela negara saya). That’s, my statement,” pungkasnya.
Sebelumnya, Muhammad Husein Gaza, relawan dan aktivis
Indonesia di Gaza-Palestina mengajak Deddy bersuara soal Palestina.
Sebab, selama ini, Deddy dianggap menjadi salah satu public
figure yang cukup berpengaruh atas isu apapun. Dia kerap menggunakan Instagram
dan Podcast-nya untuk mengangkat persoalan apapun.
Namun, untuk serangan Israel belakangan ini yang menyasar
Masjidil Al Aqsa dan pemukiman di Gaza, Deddy tidak bersuara apapun.
Hal inilah yang membuat Muhammad Husein Gaza, yang selalu
update kondisi di Palestina, membuat tulisan khusus untuk Deddy, yang
diunggahnya di media sosial miliknya, Jumat (14/5/2021).
“Yang saya hormati om @mastercorbuzier, saya melihat anda
sebagai sosok inspiratif yang tidak pernah merasa tenang ketika anda mendengar
dan melihat adanya kejanggalan dan ketidak adilan di sekitar anda,” tulis
relawan Merc Indonesia ini.
“Anda selalu kritis terhadap berbagai isu yang sedang beredar
luas, tragedi yang sedang terjadi lalu berusaha mencoba mencari solusi dan
jalan keluar,” lanjutnya.
Dijelaskannya, saat ini 2,2 juta warga Palestina di Gaza
sedang berada dalam pembantaian masal oleh pasukan penjajah. “Anak-anak dan
wanita menjadi korban kebrutalan mereka,” sebutnya.
Diungkapkannya memasuki hari ke-4 serangan Israel, sudah 112
warga sipil Gaza terbunuh. 28 di antaranya anak-anak, 15 wanita dan 621 warga
terluka.
“Dan sampai detik ini, saat saya merangkai tulisan ini, suara
bom masih terdengar tanpa henti. dari tank-tank baja di perbatasan hingga
jet-jet tempur yang dari udara terus melakukan serangan,” jelasnya.
Pria yang telah menikah dengan perempuan Palestina ini
mengajak Deddy untuk bersuara.
“Intinya sebagai sesama manusia dan seorang dengan aqidah
yang sama, saya hanya ingin mengingatkan dan mengajak anda untuk ikut bersuara,”
imbaunya.
Diam Adalah Kejahatan
Muhammad Husein Gaza menjelaskan, diamnya orang-orang atas penderitaan rakyat Palestina adalah kejahatan, “Mohon untuk tidak diam, karena diam nya kita adalah sebuah kejahatan,” tukasnya. (psid)