SANCAnews – Sebuah potongan video di YouTube, berisi
pernyataan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun soal Ketua Umum PDI Perjuangan,
Megawati Soekarnoputri.
Video Youtube yang diunggal pada 10 Juni 2018 itu, Cak Nun
mengatakan bahwa putri presiden pertama Indonesia itu merupakan pribadi tak
berilmu yang jauh dari masyarakat bawah.
Cak Nun dalam video lawas berjudul ‘Cak Nun: Megawati Tak
Pernah Sekolah’ di saluran Youtube Ach Sin, pada mulanya Cak Nun bicara
mengenai fenomena kenegaraan di Indonesia.
Dia melihat, banyak pejabat atau elit partai yang lebih
mementingkan kelompoknya, ketimbang masyarakat umum.
Padahal, dalam konsep bernegara, mereka yang memiliki jabatan
mestinya lebih banyak bicara mengenai bangsa dan kemaslahatan orang banyak.
“Bendera (partai) jangan terlalu banyak-banyak, sampai
bendera Indonesia dihilangkan. Sekarang saya tanya, kalau kalian orang PKB,
tanya sama PKB, lebih penting mana PKB atau Republik Indonesia? Kalau yang
lebih penting PKB, salah atau benar? Salah kan?” ujar Cak Nun, dikutip dari
Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (29/5/2021).
“Sekarang parpol mana yang lebih mementingkan Indonesia
dibanding parpol-nya?” lanjut Cak Nun bertanya ke jamaah.
Lebih jauh, Cak Nun menambahkan, fenomena serupa juga terjadi
di tubuh PDIP. Kendati menjabat sebagai presiden, namun Jokowi hanya
diposisikan sebagai petugas partai atau anak buah Megawati. Sehingga, secara
tak langsung, mantan Gubernur DKI itu tak memiliki kekuasaan penuh.
Kenyataan tersebut seakan membuktikan, kepentingan partai
masih berada di atas segalanya.
Namun, menariknya, sosok yang dikenal berani mengkritik
pemerintah tersebut tak mau menyalahkan keadaan. Lantas, mengapa demikian?
“Sampai hari ini, Megawati mengatakan Jokowi tetap petugas
partai. Jadi (menurutnya) Indonesia itu bagian dari PDIP, bukan PDIP bagian
dari Indonesia. Salah atau benar? Salah. Tapi jangan salahkan Mega, karena dia
enggak ngerti,” tegasnya.
Lebih lanjut, Cak Nun sebenarnya tak heran seandainya
Megawati lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya ketimbang masyarakat luas.
Mengingat, kata dia, petinggi PDIP tersebut hampir tak pernah
bersentuhan langsung dengan mereka. Sejak kanak-kanak, hidupnya sudah enak dan
serba berkecukupan.
Selain faktor sosial, Cak Nun melihat, Megawati kurang
terampil dalam pemahaman akademis. Bahkan, menurutnya, bekal keilmuwan wanita
74 tahun tersebut terkesan minim, bahkan cenderung kurang.
“Dia enggak punya ilmu buat memahami itu, dia enggak sekolah,
dia enggak pernah menjadi manusia biasa seperti Anda. Bergaul di
kampung-kampung enggak pernah. Sejak kecil beliau itu anak presiden di istana.”
tutur dia.
“Anda jangan menuntut Mega untuk mengerti itu, orang dia
enggak ngerti kok. Jangan dipaksa-paksa. Sementara Jokowi juga enggak ngerti.
Makanya kalau milih presiden hati-hati,” kata Cak Nun. []