SANCAnews – BuzzerRp melakukan pembelaan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) bahkan ketut mantan Wali Kota Solo itu dianggap berbau wangi.
“Jokowi kentut dengan bau yang sangat busuk. Maka para
menteri, jubir, buzzeRp dan para pemuja rezim, akan beramai ramai membangun
opini, bahwa kentut Jokowi adalah aroma terwangi di muka bumi,” kata pengamat
sosial dan budaya Danke Soe Priatna di akun Facebook-nya dalam artikel berjudul
“Genosida ala Indonesia”.
Kata Danke, buzzerRp menyebarkan opini kentut Jokowi wangi
merupakan bentuk kebodohan sehingga rakyat dipaksa untuk menerima ‘pembunuhan
massal’ terhadap nalar. “Mungkin saja, buzzerRp akan pasang photo seolah olah
mereka sedang menghirup kentut. Dan bisa saja, definisi wangi akan mengalami
distorsi arti, hanya sekedar untuk mengakomodir dan menutupi bau busuk kentut
Jokowi,” jelasnya.
BuzzerRp melakukan ‘pembunuhan’ nalar, menurut Danke ketika
Jokowi membedakan mudik dan pulang kampung. BuzzerRp sebagai manusia miskin
jati diri dan tuna nalar itu beramai ramai mengamini dan mencari seribu dalil,
bahwa mudik memang beda dengan pulang kampung.Walau dalam KBBI, jelas, Mudik
dan Pulang Kampung itu mempunyai arti yang sama.
“Bipang Ambawang, Provinsi Padang, menambah daftar penjilatan semakin panjang.”Pembunuhan” besar besaran terhadap bangsa dan negara dalam bentuk lain adalah dengan sengaja membenturkan dan membiarkan ketidak adilan dan perlakuan hukum yang memihak,” jelasnya.
Kata Danke, Rezim Jokowi mengalami kegagalan sehingga
memerlukan jasa buzzerRp sebagai anjing penjaga, agar menggonggong, menakut
nakuti, bahkan menggigit siapa saja yg berani mengungkap kegagalan penguasa.
“Kalau Rezim Jokowi merasa berhasil, kalau Jokowi merasa bisa
menepati Janji, maka tidak akan perlu buzzeRp. Karena 250an juta rakyat
indonesia siap untuk menjadi buzzerRp atau influencers bagi bangsanya sendiri,”
papar Danke.
Saat Jokowi gagal dan berbohong soal akan membuka 10jt
lapangan kerja baru, malahan gelombang TKA china yang massive masuk ke
Indonesia, maka anjing anjing penjaga itu akan menggonggong dan menyalak,
mengamini dan mendukung Masuknya TKA china dengan berbagai alasan dan cara.
“Saat Jokowi gagal dan bohong soal stop utang, maka anjing penjilat akan mengatakan : Jokowi bukan berhutang, tapi melakukan pinjaman luar negeri,” pungkasnya, dikutip Suaranasional.com, Senen (31/5). []