SANCAnews – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti
Basyir mengatakan, Pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan jenis vaksin Covid-19
sebagai syarat bagi calon jemaah haji dan umrah.
Honesti mengatakan, hingga saat ini, semua vaksin Covid-19 di
Indonesia belum bisa memenuhi syarat perjalanan haji dan umrah, kecuali vaksin
AstraZeneca.
"Memang belum satupun vaksin yang kita gunakan saat ini
masuk (persyaratan Pemerintah Arab Saudi), kecuali AstraZeneca, yang vaksin
dari Cina emang belum," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat yang
disiarkan kanal YouTube DPR RI, Kamis (20/5/2021).
Oleh karenanya, Honesti mengatakan, dibutuhkan lobi antara
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi terkait jenis vaksin Covid-19
sebagai syarat pelaku perjalanan umrah dan haji.
Ia mengatakan, sejauh ini, vaksin Sinopharm sudah mendapatkan
izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, vaksin
Sinovac masih belum mendapatkan izin WHO.
Honesti menambahkan, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan
pihak Sinovac terkait izin penggunaan darurat dan diketahui tidak ada berkas
lain yang diminta oleh WHO.
"Mudah-mudahan mungkin awal Juni atau minggu kedua Juni
Sinovac sudah mendapatkan EUA dari WHO sehingga nanti bisa menjadi dasar kita
berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi bahwa Sinovac, Sinopharm, dan semua
vaksin yang digunakan di Indonesia layak untuk menjadi persyaratan,"
tuturnya.
Lebih lanjut, Honesti meyakini Pemerintah Arab Saudi tidak
akan menunda pemberangkatan calon jemaah haji dan umrah dari Indonesia hanya
karena jenis vaksin.
"Masak mereka delay karena masalah politik vaksin. Kami
sudah menyampaikan ke Kemenlu dan Kemenkes untuk bisa dimulai diplomasi ini
dengan pemerintah Arab Saudi," pungkasnya. (glc)