SANCAnews – Kecaman terhadap aksi brutal zionis Israel
terhadap warga Palestina yang terjadi belakangan ini terus mengalir dari
berbagai kalangan masyarakat di tanah air.
Bahkan, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
se-Jakarta Raya berencana menggelar aksi solidaritas untuk Palestina menyusul kekerasan
brutal oleh militer Israel di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, dan Gaza.
Aksi solidaritas Palestina akan dilakukan di depan Kedutaan
Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) pada Jumat mendatang (21/5).
Koordinator Presidium Majelis Wilayah (MW) KAHMI Jaya,
Mohamad Taufik mengatakan, aksi akan digelar di Kedubes AS karena menjadi
sekutu terdekat Israel.
Hal ini ditandai dengan sikap AS yang memblokir langkah Dewan
Keamanan (DK) PBB mengeluarkan pernyataan bersama tentang kekerasan yang
meningkat secara dramatis di Israel dan Palestina.
Taufik pun mengajak kepada masyarakat Jakarta untuk ikut
turun aksi bersama menyampaikan sikap mengecam kejahatan kemanusiaan yang
dilakukan zionis Israel.
“Kami minta khatib Jumat nanti menyerukan agar umat Islam
ikut melakukan unjuk rasa bersama, sebagai dukungan kepada bangsa muslim
Palestina,” kata Taufik yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (18/5).
Taufik berpandangan, serangan seporadis Israel tidak bisa
dibenarkan karena serangan sangat brutal.
Selain KAHMI Jaya, aksi solidaritas rencananya diikuti
Majelis Daerah KAHMI Jakarta Utara, MD KAHMI Jakarta Barat, MD KAHMI Jakarta
Selatan, MD KAHMI Jakarta Timur, MD KAHMI Jakarta Pusat, MD KAHMI Kepulauan
Seribu, dan Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Jaya.
“Aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan empati terhadap
perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan
yang masih dipertontonkan hingga kini,” tegas Taufik.
Senada, Sekretaris KAHMI Jaya, Moehammad Amin menegaskan,
pihaknya mendukung hak bangsa Palestina untuk membentuk negara di seluruh
wilayahnya dengan referendum yang diikuti seluruh rakyatnya.
Kemudian, KAHMI menuntut pemerintah Mesir membuka blokade
Gaza dan memberikan kebebasan kepada rakyat Palestina sehingga memudahkan akses
distribusi bantuan kemanusiaan internasional.
“Kami juga meminta pemerintah Turki, Mesir, Yordania, Uni
Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko memutus hubungan diplomatik, ekonomi,
dan militer dengan Israel. Terakhir, mendorong pemerintah Indonesia menyetop
pemberian visa bagi pemegang paspor Israel,” demikian Amin. (rmol)