SANCAnews – Ketua Bapilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief
merespons pernyataan Hasto Kristiyanto terkait PDIP yang tidak akan berkoalisi
dengan PD.
Andi Arief mengatakan koalisi PD dengan PDIP memang tidak
pernah terjadi sejak Pilpres 2004.
"Pernyataan bahwa PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan
Demokrat pada kenyataannya sejak Pilpres 2004 memang belum pernah
terjadi," kata Andi, kepada wartawan, Jumat (26/5/2021).
Andi Arief mengatakan PD dan PDIP tidak pernah koalisi bukan
karena berbeda ideologi. Tapi menurutnya, PDIP malu karena kalah dari Susilo
Bambanh Yudhoyono (SBY).
"Bukan karena soal ideologi, ngerti apa Hasto soal
ideologi, terlalu jauh kalau soal ideologi. Persoalan sesungguhnya itu karena
PDIP dua kali berhadapan dengan kader Demokrat, yaitu SBY, selalu mengalami
kekalahan," ujarnya.
Andi Arief lantas menyinggung PDIP yang menang dalam Pilpres
2014 dan 2019, namun bukan dari kader sendiri. Andi Arief menyebut Jokowi
sebagai kader cabutan yang bukan tokoh asli di PDIP.
"Bahkan kalau mau jujur, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019
bukan kader utama PDIP yang memenangkan Pilpres. Jokowi ini bukan kader yang
dididik di PDIP sejak lama. Jauh lebih lama Puan Maharani atau pun Megawati
sendiri," ujarnya.
"Jokowi sebagai kader kos di PDIP pun bukan mengalahkan
kader Demokrat. Bahkan prestasi dalam menjabat, kita bisa saksikan, jauh lebih
baik di zaman kader Demokrat menjadi presiden hampir di semua bidang,"
lanjut Andi Arief.
Lebih lanjut, PD saat ini tengah menyusun strategi untuk
berkoalisi. Andi Arief mengatakan jika PD berkoalisi dengan PDIP justru bunuh
diri politik.
"Menjelang 2024 ini Partai Demokrat, seperti juga partai
lain, juga sedang memikirkan koalisi politik untuk pilpres. Di tengah
ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas tentu kerugian besar jika
Demokrat ikut dalam koalisi PDIP. Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami
memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek," ujarnya.
Andi Arief kemudian menyinggung wacana koalisi PDIP dengan
Gerindra di Pilpres 2024. Dia mengatakan di Pilpres 2024, PDIP akan maju dengan
bantuan 'nafas buatan' Prabowo.
"Kami yakin, jika 2024 pilpres berjalan dengan adil,
BIN, kepolisian, birokrasi, serta TNI dan penyelenggara bersikap netral,
saatnya koalisi Partai Demokrat dan partai lain di luar PDIP memenangkan
pilpres, walaupun PDIP menggunakan 'nafas buatan' Pak Prabowo," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
mengungkap pihaknya tidak bisa berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat (PD)
dalam kontestasi Pilpres 2024. Hasto mengatakan ideologi PDIP dengan PKS dan PD
berbeda.
"Ya koalisi bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu
basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis
ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS.
Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto, dalam diskusi Para Syndicate,
Jumat (28/5). (dtk)