SANCAnews – Presiden Joko Widodo tengah menjadi bahan
pembicaraan setelah ajakannya kepada masyarakat untuk membeli makanan lokal
pada musim mudik 2021, salah satunya ialah Bipang (Babi panggang) Ambawang khas
Kalimantan Barat, viral.
Ajakan Jokowi ini lantaran Lebaran yang masih dalam suasana
pandemi dan pemerintah melarang mudik untuk keselamatan bersama.
"Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner
khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk
memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang,
siomay Bandung, pempek-pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan, dan
lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke
rumah," ujar Jokowi.
Anggota dewan pakar ICMI Anton Tabah tak habis pikir, bahkan
bertanya-tanya apakah memang ajakan tersebut disengaja oleh Presiden Jokowi
atau tidak.
"Padahal ia ngaku Muslim. Bicara Idul Fitri kenapa
bicara Bipang (Babi panggang)?" kata Anton kepada wartawan di Jakarta,
Sabtu (8/5).
Anton melihat Jokowi sangat krisis empaty, tidak peka dengan
perasaan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
"Pemimpin bijak, pandai, bisa jaga rasa jaga hati rakyat
yang 90 persennya adalah umat Islam ada di bumi ini," sesal Anton.
Namun disisi lain, ia seakan telah memaklumi bahwa Indonesia
saat ini tengah diuji dengan diberikannya jabatan Presiden kepada Joko Widodo
yang selama ini dikenal memiliki cara kerja serampangan.
"Sering salah ketik, salah tanda tangan dll. Kini salah
kata yang tidak tepat baik secara sosial budaya timing waktu apalagi
agama," demikian Anton(RMOL)