SANCAnews – Di tengah tragedi kemanusiaan di Palestina , pro
kontra masih muncul di masyarakat, termasuk warga negara Indonesia (WNI) di
mana ada yang mendukung Palestina, ada juga yang tidak.
Terkait hal itu, mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah buka
suara. Menurutnya, jika ada seorang WNI yang tidak ikut mendukung Palestina
merupakan WNI yang kemungkinan Kartu Keluarganya (KK) dicetak pada zaman
kolonial Belanda.
“...dan yang tidak berdiri bersama bangsa #Palestinian
mungkin kartu keluargnya masih cetakan kolonial. Indonesia sejati berdiri
bersama dan untuk kemerdekaan bangsa Palestina..” #WeStandWithPalestine
#IndonesiaStandsWithPalestine,” cuit Fahri dalam akun pribadinya @Fahrihamzah,
Rabu (19/5/2021) dini hari.
Beberapa jam sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPN Gelora
Indonesia ini menjelaskan dukungan kemerdekaan terhadap Palestina itu bukan
tanpa sebab. Pasalanya, pada awal kemerdekaan Indonesia, Palestina lah yang
paling pertama memberikan pengakuannya.
“...seandainya, kemerdekaan negeriku adalah hadiah, dan bukan
amarah melawan penjajah, tentu aku takkan marah melihat #BangsaPalestina masih
terjajah. Lalu, mereka yang pertama memberikan pengakuan pada kemerdekaan
kita...bahkan sebelum proklamasi...kurang apa?” #MarahlahMerah,” tulis Fahri,
Selasa (18/5/2021).
Selain itu, politikus asal Nusa Tenggara Barat ini juga
menyindir orang-orang yang tidak bisa membedakan antara penjajah dan dijajah
sebagai WNI ber-KTP palsu. Baca juga: Mantan Kepala BIN Hendropriyono:
Palestina dan Israel Bukan Urusan Kita
“Kalau ada orang Indonesia yg mulai samar pengertian-nya tentang perbedaan antara penjajah dengan yang dijajah berarti KTP-nya palsu,” cuit Fahri. (*)