SANCAnews – Anggota Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah
berpandangan, jika ada tokoh nasional yang menyebut PKI dan faham komunisme tak
berbahaya merupakan kesesatan dalam berfikir.
"Siapapun yang anggap PKI atau komunisme tidak berbahaya
ia telah sesat pikir," kata Anton dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4).
Menurut Anton, mereka yang sepakat dan menganggap PKI bukan
ancaman yang berbahaya bagi NKRI lalu kerap menebar isu intoleran, ekstimis dan
radikalis dapat dikatakan orang yng pro dengan komunis.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menganggap
radikalisme berujung terorisme lebih berbahaya ketimbang Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang selama ini dilarang di Indonesia. Said Aqil menekankan,
bahaya laten radikalisme lebih mengancam ketimbang paham komunisme.
Disisi lain, menurut Anton, dibalik pembusukan terhadap FPI
yang belakangan ini dikaitkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar,
Sulawesi Selatan dan aksi tindak pidana terorisme diduga kuat dilakukan oleh
kelompok anti Islam.
Padahal, pensiunan Jenderal Polisi bintang satu ini
mengatakan dalam penyelidikan kasus kejahatan sangat diharamkan berpersepsi,
"Harus valid hasil lidik sidik pro yustisia perlu kecermatan extra,"
tandas Anton.
Padahal, Anton mengungkap, bahwa FPI justru disukai oleh
tokoh-tokoh dari Kristen, "Mereka bilang FPI baik toleran sangat membantu
kalau ada musibah tanpa pandang korban siapa apa agamanya. Contoh ketika gempa
tsunami di Poso yang warganya 95 persen kristen, yang berjibaku menolong korban
hanya FPI ormas lain tiada," pungkas Anton. (*)