SANCAnews – Belakangan beredar luas rekaman CCTV di media
sosial yang memperlihatkan sosok pria diduga mantan Sekretaris FPI Munarman dan
seorang perempuan di sebuah hotel.
Rekaman yang beredar luas tersebut pun dianggap perlu
diklarifikasi oleh pihak hotel karena menyangkut privasi dan bisa menjadi bahan
pergunjingan. Terlebih, tidak ada perbuatan melanggar hukum sebagaimana terekam
dalam CCTV yang viral itu.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani
(LIMA), Ray Rangkuti dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL
sesaat lalu di Jakarta, Jumat (30/4).
"Sudah semestinya pihak hotel atau asosiasi perhotelan
berbicara mengapa rekaman CCTV hotel bisa beredar di tengah masyarakat. Apakah
tidak ada jaminan bahwa seluruh rekaman mereka bersifat rahasia?" kata Ray
Rangkuti.
"Dan sekarang, rekaman yang dimaksud sedemikian rupa
dipakai untuk memfitnah dan menyerang pribadi seseorang. Padahal, aktivitasnya
di hotel tidak ada yang melanggar aturan," imbuhnya menyesalkan.
Atas dasar itu, Aktivis 98' jebolan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ini meminta pihak hotel untuk menjelaskan secara clear kepada publik
kenapa CCTV bisa menyebar ke medsos. Termasuk, hak privasi pelanggaran hotel
bisa diviralkan meskipun tidak ada perbuatan melanggar hukum disitu.
"Pihak hotel atau asosiasi perhotelan sudah seharusnya
menjelaskan hal ini kepada publik. Tanggungjawab merekalah untuk memastikan
privasi pelanggan tetap terjaga," demikian Ray Rangkuti. (*)