SANCAnews – Dalam buku kamus sejarah Indonesia tidak milik
Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan tidak termaktub nama pahlawan Islam
sekaligus Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.
Terungkapnya fakta itu menuai polemik di kalangan masyarkat
terutama kalangan warga NU.
Sekertaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid menyampaikan,
PKB melayangkan sikap protes lantaran nama KH Hasyim Asy’ari tidak masuk dalam
kamus Sejarah Indonesia.
"PKB protes keras karena KH Hasyim Asy'ari gak tertulis
dalam kamus sejarah indonesia terbitan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.
Sementara Abu Bakar Ba'asyir yang ditahan negara malah ada,” kata politisi yang
karib disapa Cak Udin, Senin (19/4).
Pihaknya menambahkan, KH Hasyim Asy/ari merupakan pahlawan
nasional sekaligus pendiri NU. Namun demikian, Kemendikbud dalam kamus sejarah
Indonesia-nya tidak memasukkan nama KH Hasyim Asy’ari.
"Pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui
oleh buku terbitan Kemendikbud sementara tokoh yang dianggap penyokong
radikalisme malah mendapat tempat di buku terbitan Kemendikbud. Ada yang aneh
dengan Kemendikbud hari ini,” tegasnya.
"Sungguh akan menjadi pengkaburan sejarah dan berbahaya
bagi pengetahuan generasi muda Indonesia karena dicekoki olehbuku yang tampak
tuna sejarah,” imbuhnya.
Cak Udin mendesak Kemendikbud tidak menerbitkan kamus Sejarah
Indonesia tersebut kepada para pelajar Indonesia, "Tidak menerbitkan
buku-buku seperti buku kamus sejarah di atas,” tandasnya. (glc)