SANCAnews – Sejumlah tokoh menyuarakan pendapatnya soal alih
kelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke tangan negara, tak terkecuali Fahri
Hamzah.
Tanggapannya itu dia sampaikan melalui unggahan di akun
Twitter pribadinya pada 8 April 2021.
Fahri menilai bahwa TMII ini merupakan salah satu bangunan
bersejarah di mana banyak sekali memori kolektif bangsa yang melekat di setiap
fasadnya.
"TMII (Taman Mini Indonesia Indah), menurut saya adalah
“sedikit dari penjaga memori kolektif bangsa yang penting,” kata Fahri, dikutip
dari akun Twitter @FahriHamzah.
Oleh karena itu, meski nantinya ada pergantian pihak
pengelola, Fahri Hamzah berharap agar bangunan maupun isinya tetap dijaga
keautentikannya.
"Tetaplah jaga seperti itu," ucapnya.
Bersamaan dengan momen alih kelola TMII, Fahri Hamzah
berharap ada pihak yang diberi penghargaan atas karya besar yang hingga puluhan
tahun itu tetap tegak berdiri.
Orang yang dimaksud Fahri Hamzah tak lain adalah penggagas
TMII, Siti Hartinah Soeharto atau akrab disapa Ibu Tien.
"Ibu Tien (Siti Hartinah Soeharto) sebagai penggagasnya
harusnya mendapatkan penghargaan besar untuk itu," tuturnya.
Tindakan tersebut menurut Fahri, merupakan salah satu bentuk
apresiasi bagi sang penggagas hingga karya besarnya itu sendiri.
"Hargailah karya besar ini!," tutur Fahri.
Sebelumnya, pengumuman resmi terkait pengambilalihan
pengelolaan TMII oleh negara disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)
Pratikno dalam konferensi pers virtual, Rabu, 7 April 2021.
"Presiden telah menerbitkan Perpres Nomor 19 Tahun 2021
tentang TMII, yang didalamnya mengatur penguasaan dan pengelolaan TMII
dilakukan oleh Kemensetneg," kata Pratikno.
Keputusan pemerintah tersebut, lanjut dia, juga menadakan
berakhirnya masa pengelolaan Yayasan Harapan Kita terhadap TMII.
"Dan berarti berhenti pula pengelolaan yang selama ini
dilakukan Yayasan Harapan Kita," ujarnya menambahkan.
Yayasan Harapan Kita yang merupakan yayasan milik keluarga
Presiden Soeharto tersebut dibina oleh Soehardjo, Bambang Trihatmodjo, Rusmono,
dan Siti Hardiyanti Indra Rukmana sebagai Ketua Umumnya. []