SANCAnews – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Laksana Tri Handoko memastikan lembaganya akan memiliki Dewan Pengarah yang
dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Keberadaan Megawati di BRIN sebagai ex officio Dewan Pengarah
di Badan Ideologi dan Pembinaan Pancasila (BPIP). Sehingga Megawati menjabat di
dua lembaga tersebut.
Laksana menjelaskan siapa pun Ketua Dewan Pengarah BPIP, akan
menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, tanpa menyebutkan nama. Megawati menjadi
Ketua Dewan Pengarah BRIN sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek).
"Ya kalau sekarang (Bu Mega), tapi kan bukan diatur
orangnya kan, tapi itu kan ex officio jabatan. Kan tidak ditulis nama,"
kata Laksana, Kamis (29/4).
Dia menjelaskan BRIN membutuhkan Ketua Dewan Pengarah karena
pengelolaan riset di Indonesia tak lepas dari ideologi Pancasila. Agar tak
keluar dari nilai Pancasila, maka Ketua Dewan Pengarah BRIN dijabat oleh Ketua
Dewan Pengarah BPIP.
Ia mencontohkan sejumlah perkembangan riset yang terus
berkembang tiada batas seperti nuklir hingga kloning manusia. Hal inilah yang
perlu dijaga agar riset tak keluar dari ideologi bangsa.
"Riset dan pengetahuan tak ada batas. bisa ke mana-mana
bisa ke arah yang sama sekali beda. Bisa bikin bom nuklir, kloning manusia.
Dalam konteks untuk menjaga supaya pengetahuan ini tak keluar dari ideologi
Pancasila," ujarnya.
"Karena ideologi Pancasila ada norma agama dan
ketuhanan, makanya ada dewan pengarah yang dalam konteks itu adalah turut
menjaga dari sisi eksternal kan," jelas Laksana.
Apalagi, kata dia, setiap lembaga riset di negara lain memang
memiliki komite etik, agar riset dapat diawasi. Di Indonesia, komite etik
berada di Dewan Pengarah BRIN.
"Tiap riset ada komisi etik, tiap negara ada khususnya
yang subjeknya manusia dan mahluk hidup. Komisi etik sangat subjektif karena
berbasis tataran hukum ideologi di tiap negara. Jadi bisa jadi komisi etik di
suatu negara meloloskan kloning. Tapi di Indonesia enggak mungkin. ini
konteksnya makanya ex officio kepala BPIP," tandas dia. []