SANCAnews – Ayah ZA, M Ali, mengaku tidak menyangka putrinya
menjadi pelaku penyerangan Markas Besar (Mabes) Polri pada Rabu (31/3) kemarin.
Dia menduga ada orang tak dikenal yang menuntun anaknya melakukan tindakan itu.
Hal itu diungkapkan Ali ketika berbincang dengan Ketua
RT06/RW08 Tiuaria, selepas menunaikan salat zuhur dan berjalan pulang ke
rumahnya, Kamis (1/4).
"Tidak mungkin dia berbuat seperti itu kalau tidak ada
yang menuntun, pasti ada yang menuntun," kata Ali ketika berbincang dengan
Tiuria.
Ali pun tak percaya kalau anak bungsunya yang dikenal pendiam
dan mengidap penyakit sampai melakukan tindakan seperti itu. “Orang anaknya
lemes, sakit-sakitan gitu. Pasti ada yang menuntunnya,” ujarnya.
Ketika hendak diwawancarai awak media yang berada di depan
rumahnya, seusai berbincang dengan Tiuaria, Ali menolak dan menyarankan agar
pertanyaan tersebut diwakili Tiuaria.
"Innalillahi wainnaillaihi rajiun, maaf, tanya ke ibu
itu aja ya (sambil menunjuk Tiuaria)," ucap Ali.
Setelah diminta Ali untuk menjelaskan kepada awak media,
Tiuaria membenarkan bahwasanya pihak keluarga tidak ada yang menyangka ZA
menjadi pelaku penyerangan. "Iya memang benar. Kami sebagai warga sekitar
pun tidak percaya. Katanya ada orang yang menuntun dia, ada yang bawa dia,
bapaknya bilang gitu. Karena anak seperti itu masih labil lah ketika diajak, ya
dia mau," kata Tiuaria ketika dikonfirmasi.
"Orangnya gimana sih kayanya lugu, kurus, tidak
kelihatan gagah. Iya, kaya kurang sehat gitu," tambahnya.
Bahkan, Tiuaria pun menyampaikan kalau orang tuanya tidak
pernah mengetahui kalau ZA sempat mengikuti latihan menembak di salah satu
klub. Mereka baru mengetahui setelah kabar insiden penyerangan itu merebak di
media sosial.
Sebagaimana diketahui, beredar kartu klub menembak yang
diduga milik penyerang Mabes Polri. Di kartu itu tertera nama ZA.
"Tidak tahu itu semua didapat dari instagram. Dapat
mereka itu semua kalau beliau (ZA) itu sudah begitu. Engga tahu bapaknya (kabar
menembak), kegiatan di luar itu sama sekali bapaknya tidak tahu, orang tua,
keluarganya tidak tahu. Makanya tadi bilang ada yang nuntun ada yang
bawa," tuturnya.
Sebelumnya, kalau kabar ZA yang kala itu berpakaian gamis
hitam, bercadar dan berkerudung masuk ke area Mabes Polri Jalan Trunojoyo,
Jakarta Selatan, Senin (31/3) sore. Dia masuk sembari menodongkan benda diduga
senjata ke petugas.
ZA tewas usai dilumpuhkan polisi. Jenazahnya telah dimakamkan
di TPU Pondok Rangon pada Kamis (1/4) dini hari. []